Tribun Bandar Lampung
Belajar Pagi-Sore atau Selang-seling, Opsi New Normal Kegiatan Belajar di Sekolah
Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan dimulai kembali namun dengan skema new normal.Disdikbud Lampung menyiapkan dua opsi.
Sementara Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Bandar Lampung Rita Gustiana yang juga Kepala SDN 1 Way Halim Permai mengatakan, pihaknya sudah siap menerapkan new normal.
"Kita juga sudah rapat dan akan kita bicarakan lagi besok dengan K3S se-kecamatan dan setelah itu lapor kepada pimpinan. Kita akan membahas skema yang paling baik, apakah belajar dengan sistem sif pagi dan sore atau skema lain," katanya.
Pengamat Pendidikan Lampung Karwono mengatakan, ketika new normal diterapkan di sekolah, maka harus menerapkan protokol kesehatan.
Seperti jaga jarak minimal satu meter dan menggunakan masker selama kegiatan belajar mengajar tatap muka itu berlangsung.
Protokol kesehatan inilah yang menjadi PR bagi sekolah.
Sebab dalam satu kelas jumlah anak bisa mencapai 28-32 orang.
Jika anak-anak dengan jumlah tersebut disatukan dalam satu kelas, protokol kesehatan berupa jaga jarak minimal satu meter akan sulit diterapkan.
Agar protokol kesehatan bisa diterapkan, sekolah harus memikirkan metode belajar mengajarnya.
Misal dengan membagi dua kelompok anak-anak dalam satu kelas. Kelompok pertama belajar pagi dan kelompok dua belajar sore.
"Bisa juga dengan menerapkan metode blended learning, yakni metode yang menggabungkan antara belajar mengajar tatap muka dikelas dengan online. Menurut saya metode ini yang paling pas," ujar Dosen Pascasarjana UM Metro Karwono.
Dengan adanya metode blended learning, sekolah tidak perlu menerapkan belajar mengajar dikelas setiap hari.
Sekolah bisa menentukan jadwal kapan belajar mengajar dengan tatap muka dikelas dan kapan belajar mengajar dengan online.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, jika sekolah sudah dibuka kembali, maka protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan.
Seperti harus ada pemeriksaan suhu tubuh siswa dan guru, jarak duduk siswa dan guru diatur.
Diakuinya saat ini grafik kasus Covid-19 di Lampung masih meningkat dan memang belum flat (tetap) atau menurun.
Pasien positif Corona saat ini mencapai 118 orang.
Untuk alat PCR, sudah berjalan. Selain itu, ada juga alat Tes Cepat molekuler (TCM) dengan card read.
"TCM itu ditaruh di RS Menggala, A Yani dan Pringsewu, sedang untuk alat viruload hanya untuk mendeteksi HIV," katanya.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)