Video Berita
Viral Tri Risma Ngamuk Mobil PCR untuk Surabaya Dialihkan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini geram, lantaran dua unit mobil PCR dari BNPB untuk Surabaya, dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini geram, lantaran dua unit mobil PCR dari BNPB untuk Surabaya, dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Sebelumnya, mobil bantuan yang sedianya diperuntukkan bagi Kota Surabaya itu telah diminta sendiri oleh Risma pada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Namun bukannya tiba di Surabaya, mobil itu dialihkan ke daerah lainnya di wilayah Jawa Timur.
Dikutip dari Kompas.com, kemarahan dan kegeraman Tri Rismaharini, tampak ditunjukkan saat ia menelepon seorang pejabat Pemprov Jatim.
• VIDEO Viral Emak-emak Adu Mulut dan Terobos Gerbang Tol karena Tak Mau Bayar Cash
• VIDEO Arus Penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni Terpantau Lengang
• UPDATE Corona di Lampung 30 Mei, Pasien Sembuh Covid-19 Tambah 12
• Herman HN Persilahkan Tempat Karaoke di Bandar Lampung Kembali Beroperasi
Nada bicara Tri Risma meninggi lantaran ia tak terima dengan keputusan pengalihan.
"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma marah.
Risma menyesalkan dua mobil itu tak dapat beroperasi di wilayahnya.
"Pak, saya enggak terima loh, Pak, betul saya enggak terima" kata dia di telepon.
Diakui oleh Tri Risma, ia telah jauh-jauh hari menghubungi Doni Monardo untuk meminta mendatangkan bantuan mobil laboratorium.
Ia bahkan menunjukkan percakapannya dengan Doni melalui WhatsApp.
Doni ketika itu menyanggupi dan menjanjikan percepatan pengiriman bantuan.
Namun rupanya, mobil itu justru dialihkan. Kejadian itu pun dilaporkan oleh Risma kepada Doni.
Ia menyebut, pengalihan membuat masyarakat Surabaya tak bisa memakai fasilitas itu.
"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,†kata Risma.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio
