Tribun Bandar Lampung

Penerapan New Normal di RSUDAM, dr Mars Dwi: Belum Ada Sosialisasi ke Pegawai

dr Mars Dwi Tjahjo, Sp.U mengatakan belum ada sosialisasi secara menyeluruh bagi pegawai di lingkungan rumah sakit pelat merah ini.

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hardi
Plt Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan dan Penunjang Medik dr Mars Dwi Tjahjo, Sp.U di ruang kerjanya. Penerapan New Normal di RSUDAM, dr Mars Dwi: Belum Ada Sosialisasi ke Pegawai 

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma

TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terkait penerapan new normal di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moloek (RSUDAM) Provinsi Lampung, dr Mars Dwi Tjahjo, Sp.U mengatakan belum ada sosialisasi secara menyeluruh bagi pegawai di lingkungan rumah sakit pelat merah ini.

"Iya kalo sosialisasi secara keseluruhan ke semua pegawai belum, tapi kan rata-rata pegawai ini sudah membaca berita seperti lihat-lihat di online. Pasti sudah tahu sebagian besar cuman dalam artian sosialisasi kepada pegawai dikumpulin semua gitu belum," ungkapnya kepada Tribunlampung.co.id di ruang kerjanya Selasa (2/6/2020).

"Tetapi yang saya lihat jajaran para manajemen sudah memulai, seperti pada hari ini pak direktur sedang bertemu dengan gubernur. InsyaAllah kedepannya akan kita siapkan, " tambahnya.

Dilanjutkannya, bahwa saat sedang masa pandemi berarti semuanya tidak berlangsung normal seperti sebelum adanya pandemi.

Pasti adanya perubahan yang level normalnya pasti tidak sama dengan normal sebelum adanya Corona maka dari itu disebut new normal.

Bupati Winarti Tinjau Pelayanan di RSUD Menggala Sebagai Persiapan Penerapan New Normal

Rumah Sepi Jadi Alasan Begal Motor di Tanggamus Coba Cabuli Istri Rekannya

Tak Hanya Begal Motor di Tanggamus, Angga Juga Cabuli Istri Rekannya di Rumah, Kena Pasal Berlapis

"Jadi kalo kamarin pandemi benar-benar ketat gitu ya, dalam arti pelayanan dikurangi operasi juga dikurangi pasien-pasien juga selektif dipilih. Kalo new normal nantinya sedikit diperlonggar tapi dengan pembatasan tentunya," katanya.

"Misalnya gini kalo kemarin poli klinik sehari atau dua hari, mungkin dalam waktu dua minggu atau satu bulan akan ditambah waktunya.Tapi memang saya bilang dengan teman-teman dokter penanggung jawab layanan masing-masing dokter spesialis itu lari kencengnnya satu bulan setelah lebaran, kalo dua minggu sesudah lebaran ini masih ada efek lebaran," sambungnya.

Karena menurutnya Covid-19 ini lebih jelasnya menimbulkan gejala setelah dua Minggu.

Jika dua minggu ini aman IsyaAllah kita aman.

"Kita mungkin belum bisa sampe lari seperti normal sebelumnya gitu. Jadi paling kita lihat dua minggu sampai satu bulan. Jika dalam waktu dua minggu sampai satu bulan ini kasusnya mendatar atau menurun harapan saya pelayanannya akan ditingkatkan," jelasnya.

Jadi masyarakat dapat bisa lebih menerima pelayanan di rumah sakit ini lebih bagus, lebih banyak, dan lebih lengkap.

Karena menurutnya memang selama adanya pandemi Covid-19 ini pelayanan sedikit dibatasi.

Seperti poli ortopodi adanya dua kali dalam satu minggu, dan nantinya akan ditambah tiga atau empat kali setelah situasi dirasa aman.

Begitu juga dengan pelayanan operasi.

Jika selama adanya pandemi Covid-19 pelayanan operasi lima operasi sudah dapat dikatakan banyak.

"Dan mudah-mudahan dalam waktu dua minggu atau satu bulan ke depan kita naikan sampai sepuluh atau lima belas. Rata-rata dulu kan bisa sampai 30 sampai 40 dalam sehari," katanya.

Memang targetnya adalah dalam beberapa bulan selanjutnya pelayanan bisa jauh lebih baik lagi.

Apalagi RS Abdul Moloek merupakan rumah sakit tipe A.

"Sedangkan untuk pelayan Covid-19 tetap ada poli klinik Covid khusus, jadi kalo memang ada pasien yang dicurigai Covid-19 kita siapkan poli klinik khusus untuk Covid-19," ujarnya. 

Ruang rawat isolasinya pun tetap bahkan ditingkatkan ada 40 tempat tidur dengan ventilator jika sudah ada semua nanti ada 16 ventilator.

"jadi kalo terjadi kasus yang terlalu banyak dikirim kesini atau banyak masuk disini kita InsyaAllah bisa lebih siap kita punya tiga ruang isolasi besar dengan satu ruang isolasi kecil dan itu lengkap dengan Ac ditiap kamar," terangnya.

" UGD Covid-19 ada poli Covid-19 ada kamar operasi covid ada isolasinya juga ada. Tetapi pelayanannya sedikit ditingkatkan untuk new normalnya, "katanya.

Kemudian terkait pengunjung ia menjelaskan misalnya pada poli lantai 2 akan digilir.

Pada hari Senin poli 1 dan 2.

"Jadi jangan poli 3, 4, dan 5 penuh semua, jadi digilir agar pasiennya tidak bertemu langsung. Misalnya di lantai 2 poli A dan poli B yang buka, poli C dan D jangan dibuka dulu di hari berikutnya, jadi waktunya diatur kemudian jumlah pasien diatur dan mudah-mudahan bisa lebih banyak karena rumah sakit lain juga belum mulai rata-rata di Lampung ini baru 20 sampai 40%, 30% itu sudah bagus, semua rumah sakit masih takut," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved