Badak Lampung FC

Skuat Badak Lampung Tunggu Keputusan Resmi PSSI dan PT LIB untuk Latihan Rutin

Belum adanya keputusan resmi dari PSSI maupun PT LIB, selaku operator liga, membuat manajemen belum memanggil para pemain dan pelatih.

Editor: Reny Fitriani
Tangkapan layar Instagram @badaklampungfc
Ilustrasi - Badak Lampung FC melelang jersey starting line up pertandingan perdana Liga 2 2020 melawan PSKC Cimahi beberapa waktu yang lalu. Skuat Badak Lampung Tunggu Keputusan Resmi PSSI dan PT LIB untuk Latihan Rutin 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Skuat Badak Lampung FC masih menunggu kepastian kelanjutan kompetisi Liga 2 2020 untuk menggelar latihan rutin.

Manajer Badak Lampung FC Dany Aulia mengatakan, belum adanya keputusan resmi dari PSSI maupun PT LIB, selaku operator liga, membuat manajemen belum memanggil para pemain dan pelatih.

"Setelah itu (ada keputusan resmi) kami akan ada rapat manajemen dengan seluruh stakeholder, membahas tentang kelanjutan kompetisi serta budgeting dan persiapan tim," kata Dany, Kamis (4/6/2020).

Sehingga, Dany pun belum bisa memastikan, kapan skuat Laskar Saburai akan kembali berkumpul dan berlatih.

Dany juga menyampaikan, jika pelatih kepala Badak Lampung FC Rafael Berges Marin masih berada di negaranya Spanyol.

Manajer Badak Lampung Harap Tim Promosi ke Liga 1 Bukan 2 Tapi 4 Klub dan Tanpa Degradasi

Target Badak Lampung Balik ke Liga 1 Jadi Alasan Utama Ingin Liga 2 2020 Tetap Dilanjutkan

Badak Lampung FC Siap Jika Liga 2 Dilanjutkan, Dani Aulia: Protokol Kesehatan Diperketat

Harap Promosi 4 Tim

PSSI memberikan lampu hijau terkait keberlanjutan Liga 2 2020 pada Oktober 2020.

Menanggapi hal tersebut, Manajer Badak Lampung FC Dany Aulia mengatakan, pihak Badak Lampung FC sendiri menyayangkan tim yang promosi ke Liga 1 hanya dua klub.

Karena, kata Dany, pihak Badak Lampung menyarankan untuk ada 4 klub yang promosi ke Liga 1 nantinya, dan juga tanpa adanya degradasi.

Karena, menurut Dany, tren dari Badak Lampung FC sedang sangat baik sebelum kompetisi dihentikan.

"Tapi sayangnya harus dihentikan karena pandemi Covid-19 ini," kata Dany kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (4/6/2020).

Kemudian, kata Dany, pihaknya juga menyarankan agar tempat pelaksanaan kompetisi dilakukan di daerah yang memang sudah zona hijau dari Covid-19 atau aman.

Selain itu juga, terus Dany, hotel yang tempati para pemain dan ofisial tidak tercampur dengan tamu umum.

"Sehingga memang benar-benar steril, karena bahaya kalo ada satu pemain yang terpapar dan harus dikarantina," katanya.

Akan tetapi, Dany mengatakan, hingga saat ini untuk tempat kompetisi belum diputuskan dan masih menunggu keputusan PT LIB, selaku operator liga.

Dany menjelaskan, Badak Lampung sempat ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah kompetisi.

Tetapi, lanjut Dany, banyak pertimbangan seperti lapangan latihan yang memenuhi standar dan juga stadion alternatif.

"Tadinya sih kita kalau boleh mau ngajuin tuan rumah, cuma kita juga sadar karena di Lampung tidak ada sarana pendukung seperti lapangan latihan yang memenuhi memenuhi standar."

"Serta stadion alternatif, kalau nantinya ada pertandingan yang harus dilaksanakan secara bersamaan," jelas Dany.

Dany pun menyarankan, agar tempat kompetisi dilaksanakan di tempat yang benar-benar aman.

"Karena takut ada gelombang kedua Covid-19 ini," tambahnya.

Dany pun memastikan, Badak Lampung akan bisa mewujudkan target di awal kompetisi yakni kembali lagi ke Liga 1 di musim berikutnya, jika semua pemain dan ofisial serta pelatih berusaha maksimal.

"Insya Allah, kalau kami bisa melakukan persiapan seperti kemarin, mudah-mudahan timnya stabil dan masih di puncak performa," ucap Dany.

"Mohon doanya saja semoga dilancarkan dan wabah corona ini lenyap, agar persiapan kita juga tidak menjadi terhambat," imbuh Dany.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI telah melakukan rapat virtual bersama klub-klub Liga 1 dan Liga 2 pada Selasa (3/6/2020).

Hasil rapat itu adanya usulan dari PSSI khususnya Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk melanjutkan kompetisi pada musim ini.

Ia merencanakan kompetisi Liga 2 tetap berlanjut dan direncanakan digelar pada bulan Oktober 2020.

Kemudian format kompetisi juga akan berubah, dengan memakai sistem home tournament.

Informasi dihimpun selain itu pada rapat virtual tersebut ketua PSSI juga menyatakan untuk dana subsidi sebanyak Rp 200 juta setiap bulan selama kompetisi.

Tanpa degradasi, promosi 2 klub Liga 2 ke Liga 1 Indonesia.

Protokol kesehatan disiapkan oleh tim medis PSSI.

Kemudian untuk sistem kompetisi dibagi ke dalam 4 grup masing grup terdiri dari 6 klub.(Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved