Tribun Bandar Lampung
Kasus DBD di Bandar Lampung Tembus Hampir 700 Kasus, Kadiskes: Tertinggi Bulan Maret
Edwin Rusli mengingatkan dibalik masa pandemi Covid-19, ada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih mengintai.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung Edwin Rusli mengingatkan dibalik masa pandemi Covid-19, ada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih mengintai.
Dia menyebutkan hingga awal Juni setidaknya sudah 694 kasus DBD yang tercatat.
"Kalau kemarin (Kamis, 4/6/2020), jumlag kasus DBD di Bandar Lampung tercatat sudah ada 694," ujarnya saat ditanyai di lingkungan Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, Jumat (5/6/2020).
Dia merinci, kasus DBD di Bandar Lampung pada Januari tercatat 63 kasus, Februari mencapai 177 kasus, pada Maret mengalami peningkatan hingga 211 kasus.
Sedangkan April turun tinggal 49 dan Mei 122 kasus.
• 529 Kasus DBD di Bandar Lampung sejak Awal 2020
• Kasus Positif Covid-19 di Lampung Utara Bertambah, Punya Riwayat ke Gowa
• PAD Lampung dan Pemkot Bandar Lampung Anjlok, Keuangan Daerah Babak Belur Akibat Pandemi
"Kalau Mei kemarin ada 122 kasus DBD. Tertinggi masih di bulan Maret kemarin dengan 211 kasus," sebutnya.
Sehingga, jika di kalkulasikan, pada Juni ini jumlah kasus yang tercatat ialah 72 kasus.
Meskipun terus mengalami peningkatan, Edwin mengaku hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
"Tapi sampai saat ini tidak ada yang meninggal, untuk kasus DBD ini menyebar hampir di tiap kecamatan," kata dia.
Untuk mengatasi penyebaran jentik nyamuk penyebab DBD itu, Diskes setempat secara rutin terus melakukan kegiatan seperti fogging dan membagikan bubuk abate.
"Meskipun saat ini sedang waspada covid-19 tapi jika ada permintaan fogging kita lakukan untuk mencegah penyebaran jentik nyamuk aedes aegypti pembawa DBD," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/v Soma Ferrer)