Ingin Beri Pelajaran PLN, Pemilik Bengkel Asal Malang Tetap Bayar Tagihan Listrik Senilai Rp 20 Juta

"Saya tidak kecewa tentang masalah uang tersebut, tapi saya akan kecewa sekali kalau misal saya untuk mengkritik PLN tidak tersampaikan," kata Teguh.

Editor: Romi Rinando
tribulampung.co.id/endra zulkarnain
Ilustrasi : Ingin Beri Pelajaran PLN, Pemilik Bengkel Asal Malang Tetap Bayar Tagihan Listrik Senilai Rp 20 Juta 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Teguh Wuryanto, pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, memutuskan membayar tagihan listrik sebanyak Rp 20.158.686.

Teguh menerima skema pembayaran yang ditawarkan PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN), yakni mencicil selama enam bulan.

Teguh mengungkap alasan tetap membayar tagihan listrik yang melonjak sebesar 20 kali lipat dari semestinya itu.

Alasan pertama, Teguh membutuhkan listrik untuk usahanya.

“Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan listrik. Listrik adalah bahan baku saya, hanya PLN yang menyediakan listrik nasional,” kata Teguh lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Listrik Gratis PLN
Listrik Gratis PLN (kolase.surya.co.id)

 

Penjelasan dan Alasan PLN Tarif Listrik Bulan Juni Bisa Meledak

Warga Segalamider dan Beringin Raya Keluhkan Tagihan Listrik yang Naik Dua Kali Lipat

Warga Bandar Lampung Kaget Tagihan Listrik Bulan Juni Membengkak Hampir Rp 6 Juta

Teguh juga menilai skema cicilan selama enam bulan itu sebagai solusi tepat. Sehingga, dirinya bisa membuka tempat usahanya kembali.

Selain itu, Teguh memikirkan nasib karyawan di bengkelnya. Ia khawatir para karyawan terlalu lama tak memiliki pemasukan.

“Saya juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya. Jika saya tidak bisa bekerja karena tidak ada listrik di bengkel atau karena saya sibuk menyelesaikan urusan ini, bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya,” ungkapnya.

Alasan terakhir, Teguh ingin memberikan pelajaran kepada petugas PLN. Ia mengaku tak ingin menyalahkan siapapun dalam kasus ini.

Kasus ini, kata dia, seharusnya menjadi pelajaran bagi pihak PLN.

Teguh mengaku ikhlas membayar tagihan listrik sebesar Rp 20 juta. Ia menyebut keputusan itu diambil demi kebaikan bersama.

"Saya sudah ikhlas mas, tidak ada dendam sama sekali di hati saya, ikhlas demi kebaikan bersama," kata Teguh.

Teguh berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi petugas PLN. Sehingga, kasus serupa tak dialami warga lain.

"Saya tidak kecewa tentang masalah uang tersebut, tapi saya akan kecewa sekali kalau misa saya untuk mengkritik PLN tidak tersampaikan," kata Teguh.

Sebelumnya diberitakan, tagihan listrik bulan Mei 2020 milik Teguh Wuryanto naik drastis menjadi Rp 20.158.686. Kenaikan itu sebesar 20 kali lipat dari tagihan semestinya.

Belakangan terungkap tagihan itu membengkak karena kapasitor di bengkel itu rusak. Kapasitor itu membuat daya reaktif terus berjalan dan menyebabkan tagihan membengkak.

“Karena kapasitor itu fungsinya untuk menstabilkan tegangan daya reakif yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang digunakan di bengkel tersebut. Karena kapasitornya tidak berfungsi akhirnya daya reaktifnya tinggi. Itu yang menyebabkan adanya tagihan daya reaktif yang cukup besar untuk pelanggan tersebut,” kata Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Malang Raya, M Eryan Saputra.

(Penulis Kontributor Malang, Andi Hartik)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemilik Bengkel di Malang Ikhlas Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Ini Alasannya",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved