Berita Nasional

Penjelasan Polisi tentang Kepala SMK Bawa Pistol saat Temui Pengurus Kadin

Aksi kepala sekolah SMK di Garut Jawa Barat membawa pistol ini terekam dalam sebuah video.

Editor: wakos reza gautama
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi pistol 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GARUT - Seorang kepala sekolah SMK di Garut kedapatan membawa senjata api jenis pistol.

Kepala sekolah SMK ini mengantongi pistol di saku celananya.

Aksi kepala sekolah SMK membawa pistol ini terekam dalam sebuah video.

Video ini viral di media sosial.

Video tersebut direkam saat sang kepala sekolah menemui para pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Garut di halaman sebuah Toserba yang tidak dipakai di kawasan Simpang Lima, Desa Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul.

VIDEO Viral Anggota TNI Menolong ODGJ untuk Pindah ke Tempat yang Aman

Melahirkan di Semak-semak, Wanita Ini Hampir Potong Ari-ari Bayi Pakai Pisau Berkarat

Tega Bunuh Suami Sendiri, Zuraida Hanum Dituntut Penjara Seumur Hidup 

Janda Tewas Ditindih Pria Beristri di Kamar Kontrakan

Video kepala sekolah yang membawa senjata api itu direkam pada Jumat (5/6/2020).

Saat itu, sejumlah pengurus Kadin mendatangi toserba yang telah dikosongkan tersebut untuk dibersihkan dan dijadikan Sekretariat Kadin Kabupaten Garut.

Galih Qurbani, salah seorang pengurus Kadin Kabupaten Garut yang ikut datang ke Toserba tersebut, mengungkapkan, video tersebut direkam saat terjadi dialog antara pengurus Kadin dan pihak SMKN 1 Garut.

Pihak SMKN 1 Garut menuding Kadin menyerobot gedung tersebut.

Padahal, kata Galih, pihaknya telah mengantongi izin penggunaan bangunan tersebut dari Pemkab Garut.

Saat berdialog di parkiran gedung toserba tersebut, menurut Galih, ternyata kepala sekolah tersebut membawa senjata api di kantong celananya.

Toserba yang tidak dipakai di kawasan Simpang Lima, Desa Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul menjadi sengketa
Toserba yang tidak dipakai di kawasan Simpang Lima, Desa Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul menjadi sengketa (Kompas.com/Ari Maulana Karang)

Hal ini, menurut Galih, cukup aneh kenapa seorang kepala sekolah harus membawa senjata api.

“Kenapa harus bawa senjata api, itu yang jadi aneh, bisa memicu tindakan anarkistis,” katanya.

Untuk jaga-jaga

Senjata api dibawanya hanya untuk membela diri jika terjadi keributan yang tidak diinginkan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved