Kasus Corona di Lampung

Lampung Terbaik Kedua Penanganan Covid-19, Arinal: Berkat Kerja Sama Semua Pihak

Lampung mendapat predikat terbaik kedua dari 34 provinsi dalam penanganan Covid-19 secara nasional.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana mengadakan konferensi pers, Jumat (12/6/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keberhasilan Lampung menekan penyebaran virus corona (Covid-19) mendapat ganjaran.

Lampung mendapat predikat terbaik kedua dari 34 provinsi dalam penanganan Covid-19 secara nasional.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, keberhasilan itu berkat kerja keras semua elemen.

Di antaranya, para bupati dan wali kota yang dinilai mampu menekan penularan wabah mematikan tersebut di Bumi Ruwa Jurai.

"Jadi prestasi ini yang terpenting lebih pada koordinasi dan komunikasi, serta kerja sama dengan Forkopimda," kata Arinal yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung ini seusai rapat persiapan pembangunan wisata terintegrasi Bakauheni di Rupatama Kantor Pemprov Lampung, Jumat (12/6/2020).

Lampung Peringkat Kedua Penanganan Covid-19, Pandra: Jangan Cepat Berpuas Diri

Ada Pandemi Covid-19, Mahasiswa Itera KKN Online

Peristiwa Langka, Seekor Lumba-lumba Terdampar di Pantai Sawmill Tanggamus

Oknum Polisi di Lampung Nikah Siri dengan Wanita Lain, Istri Mengadu ke Polda Lampung

Menurut Arinal, selama ini Pemprov Lampung berupaya menekan penyebaran virus corona dengan menggandeng Forkopimda, termasuk tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dan pengusaha.

Arinal mengaku akan secepatnya memanggil para bupati dan wali kota untuk bersama-sama memerangi Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana meminta semua pihak tidak terlena dengan predikat tersebut.

"Dengan penilaian dari BNPB pusat itu, kita jangan sampai terkecoh. Pesan Presiden Jokowi, kita tetap harus waspada," kata Reihana yang juga menjabat Kadiskes Lampung ini.

"Kita tetap harus waspada. Virus itu ada di sekitar kita. Tingkat penyebaran virus masih tinggi dan kita bisa kendalikan," imbuhnya.

Apalagi Bandar Lampung saat ini sudah bisa dikendalikan dengan berubah warna oranye.

"Terpenting dalam mencapai prestasi ini, semuanya tetap bekerja. Keberhasilan yang dicapai ini atas kinerja garda terdepan dari tim surveilance," sebut Reihana.

"Karena mereka merupakan garda terdepan dalam menekan angka Covid-19 ini. Mereka melakukan tracing kasus hingga mendapatkan ODP (orang dalam pemantauan) hingga terkonfirmasi positif," sambung dia.

Menurut dia, tidak ada orang secara sukarela melaporkan kalau dirinya itu sakit corona.

"Ke depannya, untuk mempertahankan prestasi bahkan untuk meningkatkan, tetap harus memaksimalkan tim surveilance untuk men-tracing," kata dia.

Reihana menyatakan, prestasi ini merupakan buah kerja keras tim dan menjadi hadiah untuk kepemimpinan Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim.

Berdasarkan pemaparan BNPB, Lampung menempati peringkat kedua dengan 1,58 kasus per 100 ribu penduduk.

Aceh berada di posisi pertama dengan rasio 0,38 kasus.

Tiga besar diisi Nusa Tenggara Timur dengan 1,79 kasus.

Sementara daerah dengan rasio kasus Covid-19 tertinggi secara berurutan ditempati DKI Jakarta (74,06), Kalimantan Selatan (31,94), Kalimantan Utara (26,06), Papua (24,51), dan Sulawesi Selatan (20,20).

Bertambah 1 Kasus Positif

Reihana menyebutkan, pasien terkonfirmasi positif di Lampung bertambah satu.

Pasien nomor 153 itu berinisial RR (25), perempuan asal Lampung Tengah.

Pasien 153 tersebut pada 3 Juni lalu datang ke Bandar Lampung sebagai pengasuh anak.

Pada 8 Juni lalu diambil swab dan dinyatakan positif Covid-19 pada 11 Juni.

"Kondisi pasien sehat dan tidak bergejala. Saat ini masih menjalani isolasi mandiri," tutur Reihana.

Total pasien positif 153 orang.

Dalam isolasi 33 orang, sembuh 109 orang, dan meninggal dunia 11 orang.

Selain itu ada tambahan pasien dalam pengawasan (PDP) 4 orang.

Saat ini total ada 138 PDP di Lampung.

Diisolasi 17 orang, sembuh 96 orang, dan meninggal dunia 25 orang.

Sementara orang dalam pemantauan (ODP) ada 3.296 orang.

Dalam pemantauan 82 orang, selesai pemantauan 3.206 orang, dan meninggal dunia 8 orang.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved