Berita Nasional
Penyebab Prabowo Subianto Dinilai Sulit Menang Jika Bertarung di Pilpres 2024
Prabowo akan menjadi orang yang paling berpengalaman jika turut serta dalam kontestasi politik 2024.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto digadang-gadang akan kembali maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Saat ini Prabowo adalah tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi dibanding para tokoh lain.
Setidaknya ini tergambar dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan Prabowo di urutan teratas sebagai tokoh dengan tingkat elektabilitas tertinggi.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi Prabowo akan sulit menang menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Ya mengagetkan juga kalau beliau (Prabowo) 2024 mau maju lagi."
• Penyebab Turunnya Elektabilitas Prabowo Subianto
• Kronologi Ayah dan Dua Anak Ditemukan Tewas Mengenaskan di Rumah
• Yossy Gadis Cantik Penjual Gorengan, Kini Menganggur, Video Viralnya Tak Semulus Usahanya
• Setelah 34 Tahun Pelaku Pembunuhan PM Swedia Olof Palme Baru Terungkap, Ditembak Usai Nonton
"Tapi kalau prediksi saya sih akan sulit menang. Sulit ya, bukan enggak mungkin," ujar Hendri ketika dihubungi Tribunnews, Kamis (11/6/2020).
Alasan Prabowo sulit menang tak lepas dari keputusannya bergabung dengan koalisi pemerintah menjadi Menteri Pertahanan.
Menurut Hendri, Prabowo akan kehilangan banyak suara akibat keputusannya tersebut.
Meski demikian, Prabowo akan menjadi orang yang paling berpengalaman jika turut serta dalam kontestasi politik 2024.
"Pastinya akan berpengaruh besar, karena sekarang kan dia ini meninggalkan ranah oposisi menjadi koalisi."
"Nah, itu otomatis kan mengecilkan suara pemilihnya."
"Prabowo akan jadi orang paling berpengalaman kalau maju di kontestasi Pilpres, apa pun hasilnya (kemarin-kemarin) dia itu orang paling berpengalaman," imbuhnya.

Di sisi lain, Hendri menyarankan agar Prabowo mempertimbangkan calon lain yang lebih muda dan berada di lingkarannya untuk maju, seperti Sandiaga Uno.
"Menurut saya, itu hak beliau untuk maju, silakan aja."
"Kalau menang kalah kan Pak Prabowo punya hitungannya lah."