Universitas Lampung

Universitas Lampung Rancang Road Map Kolaborasi Lintas Negara

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Universitas Lampung (Unila) Prof. Suharso, Ph.D., mengikuti Webtalk International Scientist Collab

ist
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Universitas Lampung (Unila) Prof. Suharso, Ph.D., mengikuti Webtalk International Scientist Collaboration: Implement P2P (People-to-People) Relationships inisiasi KBRI Washington DC, Amerika Serikat, Senin (15/6/2020) pagi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Universitas Lampung (Unila) Prof. Suharso, Ph.D., mengikuti Webtalk International Scientist Collaboration: Implement P2P (People-to-People) Relationships inisiasi KBRI Washington DC, Amerika Serikat, Senin (15/6/2020) pagi.

Selain Prof. Popy Rufaidah, Ph.D., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC, hadir dua pembicara lain, yaitu Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) yang juga Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum., dan Prof. Taifo Mahmud, Ph.D., Direktur Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) di Amerika Serikat dan Kanada; Departemen Ilmu Farmasi, Oregon State University.

Acara ini diikuti 34 PTN di Indonesia dan 22 perguruan tinggi di Amerika Serikat, serta perwakilan Bappenas.

Webtalk bidang International Scientist Collaboration diselenggarakan dalam rangka penguatan dan peningkatan kolaborasi pada sektor pendidikan antarperguruan tinggi di Indonesia dan Amerika Serikat.

Peningkatan dikembangkan melalui penguatan kelembagaan perguruan tinggi dengan pusat-pusat keunggulan berbasis lembaga riset serta kerja sama pendidikan dan penelitian.

Kolaborasi juga ditujukan untuk meningkatkan kinerja kerja sama dalam bentuk yang lebih mudah sehingga memberi akses seluas-luasnya kepada mahasiswa dan dosen antarperguruan tinggi yang bekerjasama.

Pengimplementasian P2P relationship tersebut akan dilaksanakan pada semester pertama tahun akademik 2020/2021 dalam bentuk joint sylabus, joint course, webinar, joint student discussion, dan joint research.

Rencana selanjutnya, kerja sama dilakukan dengan model university to university relationships pada semester berikutnya. Kegiatan yang akan dilakukan seperti double degree, visiting scholar, dan program strategis lainnya.

Prof. Popy Rufaidah, Ph.D., mengungkapkan, sebanyak 27 profesor dari 27 universitas di Amerika Serikat telah membuka peluang kerja sama bidang riset dan publikasi dosen di tingkat internasional tersebut.

Unila sendiri menurut Prof. Suharso, sebelumnya sudah menginisiasi kolaborasi dengan model yang sama melalui program world class professor. Kegiatan di antaranya pendampingan pelatihan bagi para dosen penulis untuk menjadi proofreader oleh Prof. Taifo Mahmud, Ph.D.

Bentuk kegiatan lainnya, kuliah tamu bagi mahasiswa dan dosen, serta yang berkaitan dengan keilmuan untuk memotivasi dosen agar lebih berkarya pada level internasional.

Guna merespons kolaborasi yang diinisiasi KBRI Washinton DC tersebut, dirinya bersama tim akan menyusun road map (peta jalan) Unila agar dapat mengoptimalkan pengimplementasian kerja sama sekaligus menyongsong world class university dan top 10 university.

Mantan Dekan FMIPA ini berharap, peran Unila dapat naik ke level dunia melalui kolaborasi. Tentunya harus pula dibarengi peningkatan kualitas sehingga Unila dapat sejajar dengan perguruan tinggi papan atas.

“Kita masuk jajaran papan atas sehingga bisa meninggalkan sesuatu yang baik buat Unila dan generasi yang akan datang nyaman berkuliah di Unila,” ujar peraih penghargaan Peneliti Terbaik Unila 2014 dari Rektor Universitas Lampung ini.(adv)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved