Kasus Corona di Lampung

48 Pasien Positif Covid-19 di RS Bandar Negara Husada Dinyatakan Sembuh 100 Persen

48 pasien tersebut secara keseluruhan sudah pulang ke kediaman masing-masing dan bisa berkumpul dengan keluarganya.

Tribunlampung.co.id/Sulis
Direktur RSUD-BNH Kota Baru dr Djohan Lius. 48 Pasien Positif Covid-19 di RS Bandar Negara Husada Dinyatakan Sembuh 100 Persen 

Bahkan sempat satu mingguan lebih terutama di awal-awal karena pemeriksaan laboratorium dilakukan di Litbangkes Jakarta dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.

"Hasil swab apalagi waktu awal-awal tidak bisa langsung keluar hasilnya. Bahkan ada yang satu minggu lebih. Sekarang lebih cepat lagi karena lapkesda kita sudah bisa (lakukan PCR)," tandasnya.

Berikan Layanan Hotline Bagi Pasien

RSUD Bandar Negara Husada (BNH) Kota Baru, Lampung Selatan, merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien positif Covid-19.

Direktur RSUD-BNH Kota Baru dr Djohan Lius menerangkan, disamping itu, rs ini juga menjadi rs darurat dalam arti untuk karantina pasien covid positif yang tidak memungkinkan karantina mandiri di daerah asalnya.

"Jadi pasien kita dari kabupaten/ kota. Ada dari Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Perawatan, Pringsewu. Hampir merata," paparnya kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (17/6/2020) siang.

Terkait perlakuan kepada pasien menurutnya mengupayakan pelayanan maksimal sesuai prosedur.

"Mereka isolasi di ruang rawat tidak boleh aktivitas di luar sebetulnya. Untuk itu kita berikan layanan hotline, maksudnya kita beri nomor (telepon) petugas yang merawat sehingga ketika ada pertanyaan, keluhan terkait sakitnya bisa langsung menghubungi petugas," ujar lulusan fakultas kedokteran Universitas Trisakti ini.

"Dengan demikian mungkin bisa memberikan rasa senang juga pada pasien," tambahnya.

Simulasi penanganan pasien covid di RSUD BNH
Simulasi penanganan pasien covid di RSUD BNH (Tribunlampung.co.id/Sulis)

Dijelaskannya tak jarang pasien bertanya-tanya soal hasil swab yang baru diambil.

Padahal hasil swab memang membutuhkan waktu untuk pemeriksaan PCR.

"Mereka kadang-kadang penasaran juga hasilnya apa. Kok belum keluar kemarin sudah diambil. Hal-hal seperti itu mereka bisa bertanya langsung dan kita bisa langsung jelaskan," paparnya.

"Disitu mereka jelas, nggak bertanya-tanya, nggak kesal istilahnya. Terus secara psikologis mungkin menenangkan bagi pasien," ungkap dr Djohan.

Terlebih perawat yang stanby 24 jam dengan sistem sit ini tidak selalu berada di dalam ruangan isolasi sehingga komunikasi melalui telepon diperlukan pasien saat ada yang hendak ditanyakan.

"Kita kasih nomor telepon yang merawat, termasuk nomor bidang pelayanan. Sehingga bisa menjelaskan dengan baik," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved