Pembobolan ATM di Bandar Lampung
ATM BCA di Tanjung Senang Dibobol Maling Baru Diisi Rp 376 Juta 2 Hari Lalu
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan, dugaan sementara, pelaku pembobolan ATM di Way Kandis berjumlah dua orang.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Makanya ini kami mau dalami apakah sudah dipasang alarm atau belum. Kalau sudah, kenapa tidak bunyi. Maka kami juga dalami dari CCTV minimarket," tandasnya.
Adapun barang bukti yang diamankan yakni satu buah tabung gas 3 kg, empat buah boks ATM, dua buah tabung oksigen, satu unit selang las warna merah hijau, dan satu buah pelat pintu.
Dari data yang dihimpun Tribunlampung.co.id, aksi pembobolan mesin ATM di Lampung sudah terjadi berulang kali.
Sepanjang 2020 saja, sedikitnya ada lima kasus serupa di Lampung.
Pertama, 21 Januari 2020, pembobolan ATM dengan modus ganjal kartu terjadi di RS Panti Secanti, Gisting, Tanggamus.
Kedua, 24 Maret 2020, pembobolan ATM dengan modus ganjal kartu di Kampung Wates, Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.
Ketiga, 27 Maret 2020, pembobolan mesin ATM di minimarket Jalan Jenderal Sudirman, Kotabumi, Lampung Utara, dengan menggunakan alat las.
Keempat, 21 Mei 2020, percobaan pembobolan mesin ATM di minimarket Jalan Pulau Legundi, Sukarame, Bandar Lampung.
Dalam kasus ini, pelaku gagal membawa kabur uang.
Kelima, 25 Mei 2020, pembobolan mesin ATM di minimarket Jalan Darussalam, Langkapura, Bandar Lampung, dengan modus menggunakan mesin las oksigen.
Belum diketahui nilai kerugian yang dialami Bank BCA akibat pembobolan ATM di sebuah minimarket kawasan Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung.
Yopi Kurniawan, staf kas KCU BCA Bandar Lampung, saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id pada Kamis (18/6/2020) mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi dari pusat terkait kerugian yang dialami.
“Untuk kerugian kami belum dapat informasinya. Biasanya kantor pusat yang akan menaksir kerugian, baik dari fisik mesin dan isi dalam mesin,” jelas Yopi.
Pihaknya juga masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari kepolisian.
“Kita masih menunggu hasil olah TKP dari kepolisian. Jadi sejauh ini kami belum bisa menginformasikan berapa kerugian yang ditaksir,” tukasnya.