Kasus Corona di Lampung
Pasien Covid-19 di Lampung Sembuh 100 Persen, 48 Pasien Positif di RSBNH Sudah Pulang
Di tengah pandemi Corona yang belum berakhir, kabar gembira datang dari RSUD Bandar Negara Husada (RSBNH) Kota Baru, Lampung Selatan.
Seperti Keluarga
Di balik sembuhnya seluruh pasien Covid-19 yang ada di RSBNH, ada perjuangan tim medis yang tak mudah termasuk perawat yang kerap berinteraksi langsung dengan pasien.
Salah satu perawat yang bekerja di RSUD BNH Kota Baru, Eka Hermawan David Kuncoro menceritakan, tak jarang pasien membagikan beban mentalnya menghadapi statusnya sebagai pasien covid.
"Namanya orang sakit pengen cepet sembuh, pengen kumpul lagi sama keluarga, belum dapat stigma negatif dari lingkungan. Kita selalu berusaha menjadi pendengar yang baik," beber David yang juga Kepala Ruang Rawat Isolasi RSBNH.
Memberikan dukungan, support kepada pasien menurutnya sangat diperlukan untuk mendukung mentalnya dan mempercepat proses kesembuhannya.
Bahkan David memposisikan pasien layaknya keluarga sendiri sehingga bisa merawatnya dengan sepenuh hati.
Pihaknya juga menyiapkan nomor khusus untuk menerima keluhan pasien setiap waktu yang dipegang oleh petugas jaga.
"Semacam HP jaga, kalau pasien ada keluhan bisa langsung menghubungi. Nomor yang megang teman medis yang jaga. Bahkan ada juga kontak nomor manajemen bidang pelayanan," paparnya yang sudah satu tahun terakhir bekerja di rumah sakit ini.
Dia juga merasakan kebahagiaan saat pasien yang dirawat berhasil sembuh dari Covid-19 dan bisa kembali ke keluarganya.
Di luar dukungan penuh yang diberikan kepada pasien, ada perjuangan yang tak mudah juga untuk diri sendiri.
David mengaku harus memakai pakaian pengaman hingga tiga sampai empat lapis saat giliran tugas jaga.
"Selain pakai baju yang biasa. Kita pakai juga jas lapisan kedua, baru hazmat, lalu dilapisi apron (celemek dari plastik). Sarung tangan juga sampai tiga lapis. Baru selesai make semuanya saja sudah keringatan," tuturnya.
Saat bertemu pasien, sudah bisa dipastikan dirinya pasti melakukan pemeriksaan fisik dan tak jarang menyentuh pasien.
Diakuinya pasti ada kekhawatiran namun dirinya yakin aman terlebih sudah menggunakan APD standar kemenkes dan WHO.(tribunlampung.co.id/lis)