Berita Nasional
Bidan dan Perawat Alami Peristiwa Mencekam Selama 4 Jam, Disekap Perampok di Angkot
Peristiwa mencekam dialami bidan dan perawat di rumah sakit swasta di Jawa Barat.
Percobaan ketiga akan menentukan.
Apabila masih gagal juga, maka akses ATM milik RP otomatis terblokir.
"Kalau sampai 1 kali lagi tidak bisa dan ini (kartu ATM) tertelan, kalian nanti yang akan kita telan," ujar SR menirukan ancaman perampok malam itu.
Mereka ketakutan. Menyerah, akhirnya RP membocorkan nomor PIN ATM yang sungguhan.
Perampok menggasak duit Rp 2,8 juta dari saldo rekening RP.
"Mana lagi yang masih ada isinya?" hardik para perampok.
SR tak punya kartu ATM, melainkan kartu Flazz di dompetnya.
Perampok tak mau tahu. Mereka pikir, kartu itu kartu ATM.
SR pun diancam-ancam.
"Itu Flazz, Pak!" bantah SR.
"Kamu jangan banyak ngomong. Berapa PIN-nya?"
"Itu kartu Flazz untuk naik kereta atau busway, Pak," ujar SR.
Dilecehkan, diancam diperkosa dan dibunuh

Para perampok masih tak terima, kata SR. Mereka terus-menerus meminta nomor kartu beserta nomor PIN ATM milik SR, kendati ia betul-betul tak membawanya.
"Kamu jangan bohong!" gertak perampok.
"Demi Allah, Pak," jawab SR.
"Jangan bawa-bawa nama Allah! Ngomong gak!" balas perampok itu.
Kehabisan akal, para perampok tak hanya mengancam secara verbal.
Perampok itu langsung coba melecehkan kedua perempuan secara seksual.
SR dan RP refleks menangkis tangan mereka.
"Kepada saya dia bilang, 'diam enggak!'. Kemudian perut saya digunting," kata SR.
"Kalau teman saya dia langsung teriak. Habis teriak, terus perampok itu langsung memukul terus bilang, 'diam, makanya nurut!'"
"Akhirnya kita takut sampai diancam dengan bahasa tidak sopan, seperti akan diperkosa sampai dibunuh," ungkapnya.
SR tak ingat persis bagaimana kedua perampok itu mengendurkan ancaman.
Yang ia ingat, ia sempat bilang kepada perampok itu bahwa PIN ATM-nya sama dengan RP, walaupun kartu yang ia bawa adalah kartu Flazz.
Tentu saja, upaya perampok mengakses saldo rekening SR di ATM menggunakan kartu Flazz gagal total.
Mereka akhirnya dilepaskan sekitar pukul 02.00 di Jalan Mayor Oking, di jalan kecil dikelilingi kebun.
"Kalian jangan sampai teriak. Kalau teriak, kalian akan tanggung akibatnya. Akan kita kejar lagi. Kita enggak akan segan-segan membunuh," ujar SR menirukan ancaman terakhir yang ia terima.
Tanpa ponsel untuk memesan taksi online, dirundung trauma terhadap orang baru, mereka sempat jalan kaki menuju kediaman SR.
SR telah melaporkan kasus ini ke Polsek Cimanggis.
"Saya sih harapannya (perampok) ditangkap biar tidak ada korban-korban lainnya. Saya merasa beruntung, tidak sampai diapa-apakan, masih bisa selamat tanpa kurang apa pun juga hanya karena barang-barang doang yang diambil," kata SR.
"Takutnya nanti ada korban-korban berikutnya yang lebih parah dari saya dan teman saya itu," pungkasnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Jam Mencekam bagi Bidan dan Perawat yang Disekap di Angkot, Diancam Diperkosa sampai Dibunuh
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com Kejadian Mencekam Bidan dan Perawat 4 Jam Disekap di Angkot, Diancam Diperkosa, Akhirnya Dilepaskan
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Bidan dan Perawat Disekap di Angkot Selama 4 Jam, Diancam Diperkosa & Dibunuh, Akhirnya Dilepaskan
Peristiwa mencekam dialami bidan dan perawat di rumah sakit swasta di Jawa Barat. Keduanya disekap perampok saat berada di angkutan kota (angkot) dalam perjalanan pulang seusai bekerja. Tak hanya itu, para perampok bahkan mengancam akan memerkosa dan membunuh keduanya jika tidak menurut.