Tribun Bandar Lampung
Kisah Adi Sarwono, Rela Sisihkan Gaji demi Jadi Pustakawan Keliling di Bandar Lampung
Pria kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan, 30 tahun lalu ini menjuluki perpustakaan kelilingnya dengan nama "Busa Pustaka".
Adi biasa membawa buku-buku dari rumahnya di Bukit Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, dan menggelar lapak di Elephant Park, Enggal, setiap hari Minggu.
Kadangkala ia mangkal jika bisa pulang kerja lebih awal. Ia juga kadang berkeliling kota hingga ke pelosok, seperti kawasan Kedaung dan Sumber Agung, Kemiling.
"Sering seminggu sekali sebelum pandemi (Covid-19) di Taman Gajah. Tapi karena pandemi, akhirnya door to door ke anak-anak. Bawa paling nggak 100 buku," ungkap suami Dita Mutiara Aruni ini.
Kostum Karakter
Belasan anak biasanya langsung menyapa dan berkumpul ketika melihat Adi datang dengan sepeda motornya.
Tak jarang ia menggunakan mobil agar lebih banyak buku yang bisa dibawa.

"Anak-anak yang datang dari usia balita sampai remaja. Kebanyakan usia sekolah dasar," ujarnya. "Saya juga sekalian memberi edukasi seputar Covid-19 selain menggelar lapak baca. Anak-anak juga bisa meminjam bukunya," imbuh Adi.
Buku-buku yang dibawa dan digelar di lapak cukup beragam, seperti buku cerita dan edukasi anak.
Ia juga memberikan materi pengetahuan umum seperti Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, membagikan sabun antikuman gratis, sekaligus edukasi kebersihan dan kesehatan.
Tak hanya itu, lulusan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung ini membuat program rangkuman pengetahuan umum lengkap untuk pegangan belajar jangka panjang. Serta, memberi alat tulis lengkap gratis.
Agar anak-anak lebih antusias, tak jarang Adi mengenakan kostum karakter. Satu di antara yang menjadi andalan adalah kostum Mario Bros.
"Pakai kostum karakter biar anak-anak tertarik datang ke lapak Busa Pustaka dan akhirnya ikut membaca," kata alumni Universitas Prof Dr Moestopo Jakarta Jurusan Hubungan Internasional ini.
Sekalian Dongeng
Selain buku adalah jendela dunia, ungkapan lain yang dipegang Adi, yakni anak-anak adalah generasi penerus bangsa.