Pilkada Metro 2020
Imbas Pisah Jalan dengan NasDem di Metro, PKS Tunda Rekomendasi di 6 Daerah
Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim mengatakan, pihaknya akan lebih dahulu fokus menyelesaikan dinamika politik di Pilkada Metro.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nampaknya belum akan mengeluarkan rekomendasi bakal calon kepala daerah untuk enam kabupaten/kota di Lampung dalam waktu dekat.
Keenamnya adalah Bandar Lampung, Lampung Selatan, Way Kanan, Lampung Timur, Pesawaran, dan Pesisir Barat.
Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim mengatakan, pihaknya akan lebih dahulu fokus menyelesaikan dinamika politik di Pilkada Metro.
Untuk itu, PKS memilih menunda mengeluarkan rekomendasi untuk enam kabupaten/kota tersebut.
"Untuk rekom yang lain nunggu cuaca Metro bersahabat dulu, karena memang memengaruhi fokus ini," ujar Mufti, Jumat (3/7/2020).
• NasDem Usung Anna Morinda-Fritz, Bagaimana Nasib Mufti-Saleh?
• Ditinggalkan NasDem, Mufti Salim Siap Pisah dengan Saleh Chandra
• Bawaslu Bandar Lampung Temukan Ribuan Berkas Dukungan Balon Independen TMS
• Bawaslu: Ada Berkas ASN dan Penyelenggara Pemilu Dukung Calon Independen
"Fokusnya bagaimana Metro selesai dulu, nanti baru yang lain," jelasnya.
Sebelumnya, bakal calon wali kota Metro ini mengaku tengah menjalin komunikasi intens dengan partai politik lain pasca pecahnya koalisi PKS-NasDem.
"Komunikasi tetap terus dengan Demokrat dan PAN. Tapi tidak hanya itu. Kan masih ada banyak waktu yang panjang. Kita tetap lakukan komunikasi intensif dengan partai yang sepaham beserta wakilnya," kata Mufti saat ditemui di kantor DPRD Lampung, Senin (29/6/2020).
Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung ini juga menegaskan dirinya tetap maju di Pilwakot Metro 2020 sebagai bakal calon wali kota.
Kali ini, ia tak mau tergesa-gesa untuk menentukan wakil atau calon pendampingnya di Pilwakot Metro.
"Kita masih tetap nomor satu. Dan ini juga masih dinegosiasikan dalam pembicaraan dengan yang lain, termasuk wakilnya," imbuhnya.
"Ini kan waktunya masih lama sampai pendaftaran calon. Orang yang mau nikah aja perlu ngobrol dulu, masa ini nggak. Kira-kira begitu," imbuhnya. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)