Dukung Reshuffle Kabinet, Amien Rais Ingatkan Jokowi Agar Jangan Sampai Rontok Sebelum Waktunya
"Tiba-tiba direkrut jadi menteri-menteri yang mestinya mementingkan kepentingan bangsanya, rakyatnya lebih dahulu dari kepentingan dirinya sendiri. Sa
"Karena saya sering blusukan, maka saya mendapatkan banyak sekali orang yang mau utang ke tetangganya."
"Tetangganya juga mengatakan, "gimana saya juga mau utang kepada anda." Jadi antar tetangga itu sudah berat sekali," bebernya.
Amien Rais sangat menyayangkan jika para menteri tidak mampu melihat beratnya kondisi kehidupan masyarakat saat ini.
"Jadi, apakah ini tidak terpantau? Karena sepertinya masih santai."
"Sesungguhnya kan baru sekarang, Pak Jokowi dengan agak marah dan jengkel mengatakan 'tidak punya sense of crisis, bagaimana kita ini, tidak ada perasaan', segala macam."
"Dia sendiri kan selama ini tidak punya sense of crisis juga. Tapi setelah ini memang angka-angkanya berat sekali," paparnya.
Belum lagi, kata dia, makin meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan kebijakan karyawan dirumahkan oleh perusahaan selama pandemi.
"Yang dirumahkan itu lebih banyak gitu. Kalau dirumahkan itu enggak bayar pesangon," ucapnya.
Ia pun mengajak membayangkan kondisi buruh, yang wajahnya kosong.
Padahal, kata dia, hidup tanpa harapan jadi hidup yang kosong juga.
Karena itu dia mengingatkan Jokowi agar jangan sampai rontok sebelum waktunya.
Maka kalau memang mau reshuffle, ia meminta Jokowi tidak salah lagi memilih orang.
"Tidak ada sedikitpun ya, 'jangan-jangan Pak Amien menjagokan seseorang', tidak, sama sekali."
"Tapi kepentingan kita semua, kalau memang mau reshuffle, tolong dicari orang-orang dari parpol, dari kalangan swasta yang lain, kalangan kampus."
''Tapi yang kira-kira memang punya watak kerakyatan yang mendalam, yang hidupnya itu, posisinya itu bukan untuk memperkaya diri ya seperti para pengusaha itu, yang sudah salah kaprah itu."
"Tapi yang betul people oriented," bebernya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Amien Rais: Pak Jokowi, Tolong Cari Menteri yang Punya Watak Kerakyatan,