Seorang Remaja 17 Tahun Habiskan Uang Tabungan Rp 300 Juta Milik Orangtua untuk Beli Items PUBG

Celakanya, di smartphone itu, sang anak sangat mudah melakukan transaksi online karena semua data rincian bank dan detail kartu bank ada di smartphone

Editor: Romi Rinando
Capture
Ilustrasi : Remaja 17 Tahun Habiskan Uang Rp 300 Juta Tabungan Milik Orangtua untuk Beli Items PUBG 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Seorang remaja di India berusia 17 tahun dilaporkan sebuah media lokal menghabiskan tabungan kedua orangtuanya sekitar Rp 300 Juta lebih untuk membeli item upgrade di games yang populer saat ini, PUBG Mobile.

Dilansir dari Indianexpress, remaja dari Punjab itu menghabiskan uang Rp 300 juta lebih itu karena memainkan games Royale Battle populer milik PUBG.

Remaja yang tinggal di kota Kharar itu  melakukan pembelian aplikasi dalam games dimaksud.

Pemain berusia 17 tahun itu menghabiskan uang dari akun bank orang tuanya untuk membeli akseosris dalam game, seperti artileri, tiket untuk turnamen, dan amunisi virtual.

Padahal, menurut kedua orang tuanya, uang tabungan itu mereka sisihkan sebagai dana untuk biaya pengobatan ayah bocah lelaki itu sekaligus uang untuk kuliahnya.

Semula, masih dilaporkan Indianexpress, orang tua yang remaja tidak mengetahui perihal tersebut.

Spesifikasi ponsel untuk bermain PUBG - kompas.com
Spesifikasi ponsel untuk bermain PUBG - kompas.com (kompas.com)

Kompak Saat Beri Jawaban Games, Kedekatan Antara Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Makin Terlihat

Nonton Film The Hunger Games Subtitle Bahasa Indonesia (Sub Indo), Download Film Jennifer Lawrence

VIDEO Warga Bandar Lampung Bikin Game Edukasi Pertama di Indonesia Bertema Virus Corona

Namun, mereka mengetahui bahwa anak mereka itu sengaja meminjam smartphone milik ibunya dengan dalih untuk belajar online selama lockdown (PSBB) dilakukan di India.

Celakanya, di smartphone itu, sang anak sangat mudah melakukan transaksi online karena semua data rincian bank dan detail kartu bank ada di smartphone.

Sebagian besar transaksi dalam game dilakukan dalam periode satu bulan.

Akhirnya, kedua orang tua remaja itu mengetahui adanya transaksi yang tak wajar setelah menerima kiriman cetak detail dari pihak bank.

“Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan, ia mencoba COBA  memanipulasi jumlah saldo dengan cara saling transfer antar satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo nol, "kata sang ayah.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Kompas.com, seorang ibu asal Kediri, Ririn Ike Wulandari (37), terperanjat ketika mendapat tagihan pembayaran online sebesar Rp 11 juta.

Setelah ditelusuri, tagihan tersebut muncul setelah anak kandungnya bermain sejumah permainan online, antara lain Minecraft, Mobile Legend dan Free Fire.

Ririn akhirnya berkeluh kesah di Facebook atas kejadian tersebut. Menurutnya, situasi tersebut tak lazim karena dirinya sebelumnya telah membayar tagihan melalui sejumlah jasa pembayaran online, namun gagal terus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved