Berita Nasional

Tutut Soeharto Ungkap Nasihat Sang Ayah, Mikul Dhuwur Mendhem Jero

Terbaru, Mbak Tutut, sapaan akrabnya, mengunggah video berisi nasihat dari sang Ayah.

Penulis: taryono | Editor: taryono
instagram
Soeharto dan Ibu Tien 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tutut Soeharto, anak pertama mantan Presiden Soeharto, kerap mengunggah video maupun foto tentang Soeharto di akun Instagramnya, @tututsoeharto.

Terbaru, Mbak Tutut, sapaan akrabnya, mengunggah video berisi nasihat dari sang Ayah.

Video itu disebut direkam saat di Tapos pada 18 Juni 1995.

Saat itu, Soeharto sedang menggelar temu wicara bersama Para Peserta Rapat Pimpinan FKPPI.

Menurut Tutut, nasihat yang selalu ditanamkan Soeharto adalah mikul dhuwur mendhem jero.

Putus dengan Maudy Ayunda, Arsyah Rasyid Dikabarkan Dekati Artis Cantik Susan Sameh. Beneran?

Balita Asal Tanjung Bintang Derita Tumor Ganas, Benjolan Kecil Awalnya Dikira Gigitan Semut

VIDEO Fakta Baru 10 Tahun Perundungan Terhadap Mina Terungkap, Jimin Keluar dari Girl Group AOA

Rocky Gerung Bersedia Jadi Menteri Jokowi tapi Ada Syaratnya

Maksudnya, yakni menjunjung tinggi teladan-teladan yang baik, dan meninggalkan, menutupi dan menanam dalam-dalam, teladan-teladan yang kurang baik dari orang tua.

Berikut ini unggahan lengkap Tutut Soeharto

Nasihat ini selalu ditanamkan oleh bapak.

Agar “mikul dhuwur mendhem jero”. Yaitu menjunjung tinggi teladan-teladan yang baik, dan meninggalkan, menutupi dan menanam dalam-dalam, teladan-teladan yang kurang baik dari orang tua.

Termasuk dalam konteks berbangsa dan bernegara, adalah menjunjung tinggi teladan-teladan yang baik, dan meninggalkan, menutupi dan menanam dalam-dalam, teladan-teladan yang kurang baik dari perjuangan para pendahulu bangsa.

Dalam hal ini meneladani sikap mental pengabdian para pendahulu, dalam memperjuangkan dan membangun bangsa kita.

Melalui sikap ini, sebuah bangsa tidak akan terus dililit warisan dendam pertengkaran yang akan menguras segenap energi bangsa.

Melalui “mikul dhuwur mendhem jero”, sebuah bangsa akan bisa memandang postif ke depan, dengan melanjutkan nilai-nilai perjuangan yang baik dan tidak tersendera untuk saling terjebak konflik horisontal atas hal-hal yang tidak prinsipil.

Bangsa kita harus bisa “mikul dhuwur mendhem jero”, agar segenap energi bangsa bisa fokus untuk mengejar kemajuan bersama.

Kita tidak boleh hanya puas menjadi bangsa yang tertinggal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved