Liga 2 2020
Liga 2 2020 Tanpa Degradasi, Pendukung Real Madrid di Lampung Sebut Kurang Panas
Ketua Pena Real Madrid De Indonesia Regional Lampung Julius Arsa mengatakan, kompetisi tanpa degradasi akan membuat tensi pertandingan menjadi biasa.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gelaran kompetisi Liga 2 2020 rencananya akan dilakukan tanpa degradasi.
Rencana tersebut tentu banyak mendapat pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Rata-rata pecinta sepak bola Tanah Air menyayangkan kebijakan tersebut lantaran akan membuat kompetisi kasta tertinggi kedua di Indonesia itu menjadi kurang greget.
Seperti yang disampaikan perwakilan dari komunitas pecinta klub sepak bola Real Madrid.
Ketua Pena Real Madrid De Indonesia Regional Lampung Julius Arsa mengatakan, gelaran kompetisi tanpa degradasi akan membuat tensi pertandingan menjadi biasa saja.
"Kalau tanpa degradasi kompetisi bakal kurang panas, tim merasa aman meski berada di dasar klasemen, toh tidak akan ada tim yang turun ke kasta ketiga (Liga 3)," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (8/7/2020).
• Liga 2 2020 Tanpa Degradasi, Pemain Badak Lampung Manda Cingi Khawatir Ada Kecurangan
• Liga 2 Tanpa Degradasi, UICL Lampung: Kesuruan Kompetisi Jadi Berkurang
• Jadwal MotoGP 2020 Seri Perdana 19 Juli 2020, Sirkuit Jerez Spanyol 2 Kali Gelar Balapan
• Lowongan Kerja BCA hingga 31 Desember 2020, Posisi yang Dibutuhkan dan Syarat Pendaftaran
Tim, lanjut Julius, dirasa tidak akan tampil habis-habisan dan maksimal untuk berjuang lolos dari jeratan degradasi.
Meski demikian, Julius berharap, semua tim, termasuk Badak Lampung FC, tetap bermain normal dan menjunjung tinggi fairplay.
"Harapannya tentu, walaupun tidak ada degradasi, semua tim tetap menyuguhkan tontonan yang menarik buat masyarakat, termasuk Badak Lampung FC," harap Julius.
Julius juga mengapresiasi pihak penyelenggara dalam hal ini PSSI dan PT LIB yang memastikan gelaran kompetisi Liga Indonesia tetap dilanjutkan meski di tengah pandemi Covid-19. (Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma)