Penemuan Mayat di Tulangbawang
Ditemukan Luka Lebam di Wajah Mistur yang Tewas Mengambang di Kanal
Sekitar pukul 21.10 WIB, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, korban posisi terapung di kanal sudetan.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GEDUNG AJI - Pihak keluarga Mistur (32), pria yang ditemukan mengambang di kanal mengaku panik dan terus melakukan pencarian.
Itu setelah Mistur, tidak kembali ke rumah setelah pamit mencari keong mas sejak Rabu (08/07) pagi.
Mistur hilang tanpa kabar hampir 1x24 jam.
Kapolsek Gedung Aji, Ipda Arbiyanto, mengatakan, pada Kamis (09/07), sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, keluarga korban dibantu masyarakat terus melakukan pencarian.
"Tapi korban belum juga berhasil ditemukan," papar Arbiyanto.
Pihak keluarga dan masyarakat tak patah arang.
• BREAKING NEWS Pamit Cari Keong Mas, Warga Tulangbawang Ditemukan Tewas Mengambang di Kanal
• BREAKING NEWS Polda Lampung Amankan 8.400 Butir Ekstasi dan 955 Gram Sabu dari Gudang di Natar
• ABK Lampung 18 Hari di Freezer, Tewas Saat Bekerja di Kapal Ikan Berbendera China
• Kronologi Pencabulan Terhadap Gadis 15 Tahun di Natar, Pelaku Berniat Beli Ponsel Korban
Sekitar pukul 20.00 WIB Kamis malam, pencarian terhadap korban kembali dilanjutkan.
Kali ini, mereka menyusuri kanal sudetan.
Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil.
Sekitar pukul 21.10 WIB, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Saat ditemukan, korban posisi terapung di kanal sudetan.
Masyarakat bersama petugas Polsek langsung melakukan evakuasi terhadap korban.
Selanjutnya korban dilakukan visum et repertum (VER) oleh petugas medis di TKP, kemudian dibawa pulang ke rumahnya.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas medis, terdapat luka lebam di pipi korban.
Juga luka lebam dibagian pelipis mata sebelah kiri, yang diduga akibat benturan kayu saat korban terbawa arus air.
Pamit Cari Keong Mas
Mistur (32), warga Kampung Paduan Rajawali, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulangbawang, ditemukan tewas mengambang di kanal kudetan saluran primer di wilayah setempat, Kamis (09/07/2020) malam sekitar pukul 21.10 wib.
Ini merupakan peristiwa penemuan mayat kedua dalam pekan ini.
Dan setidaknya, peristiwa penemuan mayat mengambang kelima, sejak akhir Juni hingga pekan pertama Juli 2020.
Kapolsek Gedung Aji Ipda Arbiyanto, mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro, mengatakan, Mistur ditemukan tewas mengambang di Kanal Sudetan, arah Sungai Tulangbawang, Kampung Paduan Rajawali.
Sebelum ditemukan tewas mengambang di kanal, pada Rabu (08/07) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, korban berpamitan dengan ibu kandungnya untuk mencari keong mas.
Dia berangkat dari kediaman orang tuanya mengendarai sepeda menuju kanal.
Sampai Rabu siang sekitar pukul 13.00 wib, ibu korban tidak mendapati sang anak kembali ke rumah.
Seperti biasa, pada jam itu, Mistur biasanya makan bersama di rumah.
Lantaran tak kunjung pulang, ibu korban lantas memberitahui Muslimin (24), adik korban, bahwa sang kakak tidak juga kembali ke rumah usai berpamitan mencari keong.
"Karena cemas, ibu korban minta Muslimin untuk mencari Mistur sampai jam 2 siang," terang Kapolsek Ipda Arbiyanto, Jumat (10/07/2020).
Dicari sampai Rabu sore pukul 18.00 wib, Mistur belum juga ditemukan.
Arbi mengatakan, pada Kamis (09/07), sekirtar pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, keluarga korban dibantu masyarakat terus melakukan pencarian.
"Tapi korban belum juga berhasil ditemukan," papar Arbiyanto.
Pihak keluarga dan masyarakat tak patah arang.
Sekitar pukul 20.00 WIB Kamis malam, pencarian terhadap korban kembali dilanjutkan.
Kali ini, mereka menyusuri kanal sudetan.
Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil.
Sekitar pukul 21.10 WIB, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Saat ditemukan, korban posisi terapung di kanal sudetan.
Masyarakat bersama petugas Polsek langsung melakukan evakuasi terhadap korban.
Warga Tulangbawang Geger Temukan Mayat Laki-laki di Bawah Jembatan, Kepalanya Tenggelam
Warga Kampung Mulyo Dadi Kecamatan Rawapitu Kabupaten Tulangbawang digegerkan dengan penemuan mayat mengambang di aliran sungai primer di wilayah setempat.
Mayat laki-laki itu pertama kali ditemukan oleh CL, bocah lima tahun ketika tengah bermain di atas jembatan di saluran air primer, Senin (06/07/2020) petang.
Kapolsek Rawa Pitu Ipda Samsi Rizal, mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Senin (06/07/2020), sekira pukul 12.00 WIB, di aliran air sungai primer, Kampung Mulyo Dadi.
"Ditemukan oleh CL (5), saat sedang bermain di jembatan aliran air sungai primer Kampung Mulyo Dadi," terang Samsi, Selasa (07/06/2020).
Saat ditemukan oleh CL, kata Samsi, posisi korban dalam keadaan sudah meninggal dunia dan mengambang dengan posisi kepala tenggelam.
Sementara tangan kiri mayat, lanjut Samsi, memegang kayu di bawah jembatan.

Melihat peristiwa tersebut, CL kemudian memberitahu M Sukoco (40), warga sekitar.
Setelah M Sukoco mengecek langsung ke lokasi dan memang benar ada mayat di bawah jembatan tersebut, Sukoco lalu menelpon Warta Subagio (58).
"Warta Subagio bersama dengan warga datang ke lokasi untuk melihat langsung peristiwa tersebut," papar Samsi.
Kapolsek menjelaskan, personelnya mendapatkan informasi tentang peristiwa ini dari Warta Subagio via telepon.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kapolsek bersama personel Polsek Rawapitu langsung berangkat menuju ke TKP untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi.
Belakangan terungkap, identitas korban adalah Muslim (57), warga Kampung Mulyo Dadi, Kecamatan Rawapitu.
Identitas korban diketahui setelah Heri, yang merupakan anak kandung korban, melihat langsung ke lokasi dan memastikan memang benar korban yang ditemukan tersebut adalah bapak kandungnya.
"Korban diangkat dari aliran air primer menuju ke rumahnya," ungkap Samsi.
Kapolsek menambahkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis serta hasil identifikasi yang dilakukan oleh personel Polsek, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kuat dugaan penyebab korban meninggal adalah karena serangan jantung pada saat korban mandi di aliran air sungai primer.
Hal tersebut, diperkuat dari keterangan keluarga korban yang mengatakan, bahwa korban mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan diabetes.
TONTON JUGA:
Selain itu, korban pernah mengalami stroke ringan beberapa bulan yang lalu. (tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)