Erdogan Tak Akan Ubah Keputusan Hagia Sophia Jadi Masjid, tapi Tetap Izinkan Nonmuslim Singgah
Terbukti saat adzan pertama dikumandangkan dari dalam bangunan itu untuk pertama kalinya tidak lama setelah ditetapkan kembali menjadi masjid, banyak
Banyak orang Kristen merasa nyaman dengan status Hagia Sophia sebagai museum.
Itu karena menciptakan ruang netral yang menghormati warisan Kristen dan Muslim dari abad keenam.
Sejarah Hagia
Mengutip Goturkeytourism.com, bangunan tersebut kerap menarik perhatian jutaan wisatawan dengan keindahannya.
Bangunan ini terletak di Istanbul, ibu kota Turki. Secara kasat mata, bangunan ini seakan-akan mendominasi langit Istanbul.
Hagia Sophia sudah mengalami renovasi dan perluasan beberapa kali selama berabad-abad ini. Salah satu keunikannya adalah perpaduan mosaik khas era Bizantium dan kaligrafi dari masa Kesultanan Ottoman.
Mulanya, Hagia Sophia dibangun sebagai gereja Church of Holy Spirit atas perintah Kaisar Bizantiun Justinian I pada abad ke-6.
Beberapa pilar penyangga dalam bangunan tersebut diambil dari Ephesus dan Kuil Artemis. Hagia Sophia juga merupakan salah satu dari katedral terbesar di dunia yang memiliki makna khusus bagi komunitas Orthodox.
Pada masa penaklukan Ottoman di Istanbul pada 1453, Hagia Sophia berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan dipercantik dengan arsitektur yang menampilkan elemen khas Kesultanan Ottoman.
Beberapa elemen seperti mihrab dan mimbar, tempat para ustad berceramah, ditambahkan. Bahkan, sebuah perpustakaan juga dibangun di dalamnya.
Pada 1935, Hagia Sophia diubah menjadi sebuah museum. Meski begitu, dekorasi asli dari mosaik bunga dan geometris dari abad ke-7 masih bertahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid, Masyarakat Turki Sambut Adzan Pertama ",