Soal Reklamasi Ancol, Ahok Sebut Pemda DKI Sudah Lebih Pintar
"Itu kan buat mudah truk buang ke tempat yang ditentukan buat pulau. Setelah selesai dikeruk lagi, karena enggak boleh nempel," kata dia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut menyoroti kebijakan proyek reklamasi Ancol yang kini dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ahok menyebut tak pantas karena lokasinya yang menempel dengan darat.
Sementara dulu saat pemerintahannya, ketika melakukan reklamasi 17 pulau harus terpisah dari darat sejauh 200 hingga 300 meter.
"Sekarang kan bukan reklamasi pulau tetapi pantai. Yang dulu kajian lingkungannya enggak boleh nyambung dari pantai Ancol. Harus ada jarak 200 apa 300 meter dari darat ke pulau reklamasi. Sekarang reklamasi pantai jadi boleh," ucap Ahok saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/7/2020).
Menurut dia, kemungkinan ada kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang terbaru oleh Pemprov DKI.

• Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Dinilai Langgar Janji Soal Reklamasi
• Inilah Daftar 13 Pulau Reklamasi yang Izinya Dicabut Gubernur Anies Baswedan
• Anies Klaim Tujuan Reklamasi Sekarang Beda, Dulu Komersil Sekarang untuk Lindungi Warga dari Banjir
"Artinya mungkin ada kajian baru tentang AMDAL atau Pemda DKI sudah lebih pintar menjawab pernyataan orang," tuturnya.
Padahal pada proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), hasil kerukan sungai dan waduk yang dibuang ke Ancol tidak bisa disambung dengan darat.
Kalau pun tersambung, maka hanya dilakukan agar truk pengangkut bisa lewat.
"Itu kan buat mudah truk buang ke tempat yang ditentukan buat pulau. Setelah selesai dikeruk lagi, karena enggak boleh nempel," kata dia.
"Itu yang saya tahu aturan dan teknik kerjanya pembuangan hasil JEDI ke Ancol," tambah Ahok.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengklaim perluasan kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara seluas 155 hektar juga mengurangi dampak banjir.

Ia menyebutkan hasil pengererukan 5 waduk dan 13 sungai bisa ditampung di area perluasan tersebut.
"Perluasan kawasan Ancol sebagai lokasi yang menampung hasil pengerukan sungai juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang kerap pada setiap tahunnya terdampak banjir karena turut membantu wilayah mereka agar tidak kembali terkena banjir pada saat musim hujan," ucapnya, Jumat (3/7/2020).
Menurut dia, hasil pengerukan tersebut ditumpuk di Pantai Utara Jakarta tepatnya di Kawasan Ancol Timur dan Ancol Barat.