Kirim Pesan DM Secara Acak, Seorang Anak Berhasil Temukan Ayahnya yang Berpisah Sejak Tsunami Aceh
Saya mencoba mengirim pesan langsung (DM) secara acak kepada siapa pun di Malaysia, tetapi tidak pernah berhasil sebelum pesan saya akhirnya dijawab
Namun setelah tragedi dahsyat itu, komunikasi terputus, saya di sini tidak berputus asa beberapa kali mencoba mencari anak dan istri dengan kenalan dan saudara di Aceh.
Malangnya, saya banyak menerima kabar bahwa anak dan istri saya sudah menjadi korban pada tragedi tersebut,” ucapnya pada Harian Metro yang dikutip Serambinews.
Oleh karena itu, kemudian Rahim Said mengikhlaskan kepergian istri dan anaknya, sehingga tak mencarinya lagi.
"Aku menjadi tenang ... kadang-kadang di sudut hatiku ada rasa bersalah dan rasa bersalah setelah 'keberangkatan' mereka.
Hampir setiap tahun jika ada lebih banyak rezeki keluarga kami di sini tidak pernah lupa untuk mengadakan tahlil untuk mereka," katanya.
Keduanya Punya Waktu yang Singkron
Rahim mengatakan keajaiban tiba-tiba muncul ketika Nur Lyana Aqilah memberi kabar istri dan anak-anaknya masih tinggal di Aceh.
"Saya merasa seperti tidak percaya ketika seseorang mengatakan kepada saya bahwa anak dan istri saya masih hidup,
Di antara senang dan sedih berbagai perasaan muncul, ada juga perasaan seperti hidup kembali," ungkapnya.
Rahim memiliki 13 anak, termasuk satu anaknya tinggal bersama Suryati, ia berterima kasih kepada Lyana Aqilah karena telah membantunya menemukan keluarganya.
“Kami merencanakan akan segera bertemu setelah Covid-19 ini berakhir,” ucapnya sedih.

Rahim Said (52), menemukan anak dan istrinya yang sebelumnya diduga telah meninggal akibat tsunami di Aceh tahun 2004
Sementara itu, Nurul Happy Zalindraa mengatakan, bertemu dengan ayahnya di media sosial seperti mimpi, setelah upaya keluarga mereka untuk melacak ayahnya di Malaysia tidak pernah berhasil.
“Ibu dan saya sudah lama mencari keberadaan abah, bahkan ada informasi abah sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
“Mau ke Malaysia kami tidak ada uang, nomor telepon keluarga di Malaysia juga tidak ada.
Tahun lalu, saya tergerak hati memberanikan diri mencari abah di media sosial karena juga kebetulan untuk urusan dokumen pernikahan saya yang akan berlangsung penghujung tahun ini.