PPDB di Lampung
73 SMP Swasta di Bandar Lampung Terancam Gulung Tikar, Tidak Kebagian Siswa Baru
Sebanyak 73 Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Bandar Lampung tidak kebagian siswa. Sekolah-sekolah tersebut pun terancam gulung tikar.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
"Namun semua usaha itu tidak membuahkan hasil. Kita tetap saja tidak mendapat siswa," ujarnya lirih.
Ia mengaku, saat ini sekolah berusaha bertahan, namun tidak tahu tahun depan.
Ia pun hanya berharap, tahun depan bisa mendapatkan banyak siswa, sehingga bisa bertahan lebih lama.
Sama seperti yang dialami SMP Dwi Warna, SMP Maruja juga dikeliling banyak SMP negeri.
Sehingga, tidak ada orangtua yang mau memasukkan anaknya ke sekolah swasta.
"Saat ini siswa kelas 8 cuma 19 orang, dan kelas 9 tidak jauh berbeda. Guru ada 9 orang yang telah tersertifikasi ada 3 orang, sisanya honorer," jelas dia.
Tutup Sekolah
SMP Padjajaran, Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, juga mengalami hal serupa SMP Dwi Warna dan Maruja.
Tahun ini, SMP Padjajaran hanya mendapatkan 15 siswa saja.
Sementara kelas 8 ada 13 siswa dan kelas 9 ada 19 siswa. Karena itu, sekolah berencana tutup.
"Kita berencana komunikasi dengan guru untuk menutup sekolah yang dibangun sejak 1984 ini. Kita akan menggelar rapat dahulu. Saat ini guru PNS yang mengajar ada 4 orang, dan guru honor ada 9 orang," jelas Kepala SMP Padjajaran, A Zainuddin, kemarin.
Ia mengatakan, 15 siswa yang didapat tahun ini berasal dari sekitaran lingkungan sekolah.
Mereka sekolah tanpa dipungut biaya apapun.
Menjerit
Zainudin yang merupakan Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMP se-Bandar Lampung mengatakan, ada 73 SMP swasta di Bandar Lampung yang menjerit tidak kebagian siswa baru tahun ini.