ABK Lampung Tewas di Kapal China
Jenazah ABK asal Pesisir Barat Tiba di Kampung Halaman, Orangtua Haru Campur Bahagia
Jenazah Hasan Apriadi (20) telah dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Sukamaju, Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat,
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Provinsi Lampung Eko Heru Misgianto, mengatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan autopsi jenazah pria kelahiran 9 April 2020 ini guna mengungkapkan kasus kematian ABK tersebut.
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pihaknya juga sampai saat ini sudah berkordinasi dengan Disnaker di Pesisir Barat, termasuk keluarga korban.
"Nanti saat tiba di bandara akan disambut dan akan diantarkan ke Pesisir Barat ke rumah orangtuanya," kata Eko.
Disiksa Setiap Hari
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (11/7), mengatakan, mandor kapal ikan milik China kerap melakukan penyiksaan terhadap ABK asal Indonesia.
Penyiksaan itu dilakukan dengan tangan kosong, menggunakan besi, kayu, dan peralatan lainnya yang ada di atas kapal.
Penyiksaan dilakukan hampir setiap hari.
"Yang sering memukul mereka yakni mandor dan nahkoda kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Kombes Arie Darmanto.
Dari pemeriksaan kasus kematian almarhum Hasan Apriadi, Polda Kepri menetapkan satu orang tersangka yakni WNA asal China yang kesehariannya merupakan mandor di kapal Lu Huang Yuan Yu 118 tersebut.
"Menurut para ABK asal Indonesia, korban Hasan Apriadi tewas juga karena disiksa oleh mandor kapal China tersebut," kata Arie.
Perlakuan kasar yang dilakukan mandor dan nakhoda sering karena masalah sepele, bahkan sengaja dibuat-buat. Saat ini, tersangka, inisial S, masih di atas kapal.
TONTON JUGA:
"Dia belum ditahan. Masih berada di atas kapal di Pangkalan Angkatan Laut di Batam. Nanti apabila sudah proses penahanan, kita tinggal berkoordinasi saja dengan personel Lanal Batam yang berjaga di atas kapal tersebut," kata Arie. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M/Bayu Saputra/Kompas.com/Tribun Batam)