ABK Lampung Tewas di Kapal China
Ayah-Ibu Sempat Lihat Wajah ABK Hasan Sebelum Masuk Liang Kubur
Untuk terakhir kalinya, kedua orangtua almarhum Hasan Apriadi masih sempat melihat wajah sang anak sebelum dimasukkan ke liang kubur.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lega sudah keluarga almarhum Hasan Apriadi, anak buah kapal (ABK) yang meninggal dunia di kapal ikan berbendera China.
Untuk terakhir kalinya, kedua orangtua almarhum Hasan Apriadi masih sempat melihat wajah sang anak sebelum dimasukkan ke liang kubur.
Jenazah Hasan Apriadi dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Sukamaju, Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (17/7/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Jenazah sebelumnya tiba di rumah duka pukul 19.00 WIB setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam dari Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan.
Pemakaman dihadiri Bupati Pesbar Agus Istiqlal dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung Ahmad Salabi.
• Tiba di Pesisir Barat, Jenazah Hasan Apriadi Disambut Bupati Agus Istiqlal
• Jenazah ABK asal Pesisir Barat Tiba di Kampung Halaman, Orangtua Haru Campur Bahagia
• UPDATE Corona di Lampung 18 Juli, Bertambah 9 Kasus Positif Covid-19
• 6 Pasien Positif Corona dari Natar, Jubir Covid-19 Lamsel: Ada Klaster Baru di Natar

Peratin Pekon Rawas, Benzar Bunyamin, mengungkapkan pihak keluarga, terutama ayah dan ibu, diberi kesempatan memandang wajah jenazah Hasan sebelum dimasukkan ke liang kubur.
"Dibuka di bagian wajahnya. Keluarga berkesempatan melihatnya secara langsung," kata Benzar yang juga paman almarhum Hasan saat dihubungi melalui ponsel, Sabtu (18/7/2020).
Setelah melihat wajah almarhum Hasan untuk kali terakhir, ayah dan ibu Hasan, yakni Gunawan Syukur dan Karni, sudah lebih tenang melepas sang anak sulung dari lima bersaudara itu.
"Sudah lega. Artinya, makamnya jelas, dan memang jasad Hasan. Kalau dimakamkan di tempat lain, kami ada kecurigaan. Sekarang 'kan jelas, dimakamkan di depan keluarga, terlihat," tuturnya.
Benzar menjelaskan, jenazah Hasan tidak dibuka secara utuh sebelum pemakaman.
Jenazah juga tidak dimandikan ulang ataupun disalatkan kembali karena sudah dilakukan saat masih di Kepulauan Riau.
"Tidak dibuka secara utuh karena sudah disempurnakan di Kepri. Karena kami tahu sudah 27 hari, jadi langsung kami makamkan," terangnya.
Lokasi pemakaman almarhum ABK Hasan berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka.
Suasana haru menyelimuti rumah duka begitu jenazah Hasan tiba.
"(Ayah dan ibu Hasan) Tentu gembira sekali, terhibur. Duka yang selama ini sangatlah berat, sekarang terobati dengan kepulangan jenazah," tutur Benzar.