ABK Lampung Tewas di Kapal China
Ayah-Ibu Sempat Lihat Wajah ABK Hasan Sebelum Masuk Liang Kubur
Untuk terakhir kalinya, kedua orangtua almarhum Hasan Apriadi masih sempat melihat wajah sang anak sebelum dimasukkan ke liang kubur.
Rekan Hasan Dikarantina
Sementara Agus Setiawan, rekan kerja ABK almarhum Hasan Apriadi, sampai saat ini masih berada di Kepri.
Agus yang masih kerabat Hasan dan juga warga Pesisir Barat hingga kini masih menjalani karantina sebagai bagian dari protokol Covid-19.
"Insya Allah (segera) pulang. Sekarang mereka sedang dikarantina oleh BP2MI di Kepri. Nanti segera dipulangkan," kata Benzar.
Agus, ABK yang selamat dari insiden dugaan kekerasan di kapal berbendera China, masih akan menjalani rapid test sebelum dipulangkan.
"Jadi, menjalani protokol Covid-19 dulu," ujar Benzar.
Di lain pihak, Dinas Tenaga Kerja Lampung turut memberikan santunan kepada keluarga almarhum Hasan.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Lampung Eko Heru Misgianto, Sabtu, mengungkapkan tali asih diterima oleh ayah korban, Gunawan Syukur.
"Alhamdulillah, semoga santunan dari Disnaker Lampung kepada keluarga almarhum bisa membantu keluarga yang ditinggalkan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan mengikhlaskan jenazah," katanya.

Hasan ditemukan meninggal di kapal ikan berbendera China, Lu Huang Yuan Yu 188, 20 Juni lalu.
Jasadnya disimpan di freezer tempat menyimpan sotong di kapal tersebut selama 18 hari.
Jasad baru diturunkan dari kapal setelah aparat Polda Riau mengamankan dua kapal berbendera China dari perairan internasional Singapura, 8 Juli.
TONTON JUGA:
Hasil autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri yang dirilis Jumat (10/7/2020) menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Hasan. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M/Bayu Saputra)