Video Berita

VIDEO Pendapat Anji soal Foto Joshua Irwandi Dikecam PFI, Berujung Permintaan Maaf

Beberapa hari terakhir, Anji menjadi perbincangan publik. Kritik hingga kecaman menghampiri pelantun lagu Dia ini.

Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Reny Fitriani
instagram
Pendapat Anji soal Foto Joshua Irwandi Dikecam PFI Berujung Permintaan Maaf 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video YouTube Beberapa hari terakhir, Anji menjadi perbincangan publik.

Kritik hingga kecaman menghampiri pelantun lagu Dia ini.

Anji tuai kritik gara-gara sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya.

Anji tampak mengunggah foto yang merupakan hasil karya seorang jurnalis bernama Joshua Irwandi.

Joshua Irwandi memotret jenazah pasien Covid-19.

Tonton  videonya di bawah ini.

Tubuh jenazah pasien Covid-19 yang tergeletak di ranjang rumah sakit tersebut tampak dibungkus plastik dengan rapat.

Foto tersebut juga dipublikasikan National Geographic.

Joshua Irwandi bahkan juga mengunggah hasil jepretannya itu ke akun Instagram pribadinya yang bernama @joshirwandi.

VIDEO Disindir Kakak Jedar Hanya Ambil Keuntungan, Richard Kyle Buka Suara

VIDEO Siswa Tak Punya Smartphone untuk Daring, Guru Jadikan Teras Rumah untuk Belajar

Prakiraan Cuaca Lampung, Selasa 21 Juli 2020, Siang dan Sore Berpotensi Hujan Lokal  

Pelajar Lain Belajar Online, Anak-anak Desa Golo Nderu Malah Tak Ada Listrik, Internet Saja Gak Tahu

Anji pun mengutarakan pendapatnya terkait foto dari Joshua Irwandi.

Namun ternyata pendapat Anji justru menuai kritik.

Ia bahkan juga menuai kecaman dari Pewarta Foto Indonesia (PFI).

Pendapat Anji 

Opini yang pertama yang disampaikan Anji terhadap foto Joshua Irwandi yakni tentang banyaknya akun yang secara berbarengan mengunggah atau repost foto tersebut. 

Oleh sebab itu, pelantun lagu "Dia" ini menilai unggahan dari akun-akun media sosial yang memiliki followers banyak seolah sudah tertata.

"Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer atau buzzer pasti mengerti," tulis Anji dalam unggahan Instagram-nya. 

Pendapat kedua Anji berkait hal tersebut yakni pewarta foto yang bisa mengabadikan momen jenazah pasien Covid-19. 

Padahal, menurut pria yang juga akrab disapa Manji itu mengatakan, pihak keluarga saja tidak diperbolehkan menemui korban.

Bagaimana sang fotografer bisa melakukannya.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban Covid-19, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," ujar Anji.  

Pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu pun meyakini Covid-19 bukan penyakit yang semengerikan dibenak orang-orang.

Dikecam PFI

Pendapat Anji telah menimbulkan pro dan kontra, ada yang mendukung dan banyak juga yang tidak. 

Sampai-sampai, Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan Anji.

Ketua PFI Reno Esnir mengatakan, pernyataan Anji telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena opini yang ditulis tidak berimbang.

"Mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari Saudara Anji yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," kata Retno dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).

Reno menjelaskan, foto yang diambil Joshua sebagai pewarta foto merupakan kerja jurnalistik dalam peliputan Covid-19 yang sesuai prosedur yang berlaku.

Selain itu, kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik. 

"Mendesak Saudara Anji untuk meminta maaf secara terbuka akibat ulah yang telah ia perbuat kepada seluruh pewarta foto Indonesia dan kepada Saudara Joshua Irwandi. Karena PFI menilai hal ini merupakan bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik yang otentik dan pendiskreditan profesi," ujarnya.

Selanjutnya, Reno meminta Anji mampu meluruskan peristiwa yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua.

Reno juga meminta Anji tidak membandingkan kerja jurnalistik dengan agency, influencer, atau buzzer.

"Tidak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan agency, buzzer, influencer, youtuber, vlogger, dan sejenisnya. Karena kerja jurnalistik dilandasi fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno. 

Klarifikasi

Seusai menjadi perbincangan hangat di media sosial, penyanyi Anji akhirnya memberikan klarifikasi berkait opini pada unggahan Instagram-nya tersebut.

Menurut Anji, pernyataannya terkait foto Joshua hanya soal perbedaan sudut pandang dan tidak bermaksud mendiskreditkan sebuah profesi.

"Saya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Secara karya foto, buat saya foto Joshua Irwandi adalah sebuah foto yang powerful," tulis Anji, dikutip Senin (20/7/2020).

Sementara itu, Anji menegaskan, opini pada unggahan Instagram-nya merupakan pendapat pribadinya yang dilihat dari sudut pandang penyebaran informasi yang dinilainya sangat janggal.

"Yang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," tegas Anji

Poin selanjutnya yang disampaikan Anji berkait jenazah korban Covid-19 yang tak bisa ditemui pihak keluarga.

Suami Wina Natalia itu menegaskan, yang menjadi pertanyaannya adalah kode etik dunia kesehatan, bukan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

"Kesalahan saya dalam hal ini adalah tidak menyertakan kalimat tambahan untuk memperjelas poin yang saya tuju," ujar Anji.

Anji mengatakan, pada Minggu (19/7/2020), ia sudah mengadakan pertemuan virtual bersama PFI, termasuk Joshua, dan sudah menyampaikan permintaan maaf.

Dia juga menjelaskan penyebab unggahan Instagram-nya yang menjadi perbincangan publik itu dihapus.

"Untuk postingan terkait opini, biasanya saya tidak pernah menghapusnya, namun untuk menghormati Joshua dan PFI, saya akan menghapusnya setelah postingan ini," ujar Anji

Masih ada pertanyaan 

Masih dalam klarifikasinya, untuk salah satu pendapat di unggahan Instagram-nya tentang pewarta foto bisa masuk ke dalam ruangan dibandingkan keluarga, Anji menegaskan masih berlaku untuk dipertanyakan.

Tonton juga video lainnya di bawah ini.

"Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien Covid-19 dan keluarganya," tegas Anji.

(TribunNewsmaker.com/*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved