Orangtua dan Kakaknya Meninggal Beruntun Akibat Covid-19, Dea: Aku Ikhlas Allah Menganggap Aku Kuat

"Ini kayak mimpi buruk banget buatku. Allah kasih ujian enggak putus-putus, dari awal tahun ujianku sendiri, rumah tanggaku, kemudian orang yang aku s

Editor: Romi Rinando
kompas.com
ilustrasi corona 

Dea menceritakan, virus corona yang menjangkiti ayah, ibu dan kakaknya diduga berawal dari suami kakaknya yang diketahui sempat menderita penyakit seperti gejala Covid-19.

Setelah itu, kakaknya mulai mengalami gejala batuk berdahak, ibu Dea juga sesak napas.

Praktis, hanya ayah Dea saja yang tak mengalami gejala terinfeksi Covid-19.

Namun, sang ayah diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid, yakni penyakit diabetes, jantung, dan darah tinggi.

"Mama dan papa ini kan usia rentan ya, imunnya enggak sebagus kita yang masih muda. Kakakku juga, dia ibu hamil yang juga rentan (terpapar Covid-19)," ujar Dea.

Bahkan, hanya dalam waktu empat hari berturut-turut, ayah, ibu, dan kakaknya meninggal dunia.

Dea mengatakan, jika pun masih ada masyarakat yang menganggap remeh virus corona, mereka setidaknya tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak membahayakan orang lain.

Dea juga berharap, pengalaman pahit tentang bagaimana virus corona merenggut satu per satu anggota keluarganya bisa membuat masyarakat percaya bahwa virus corona itu nyata.

Selain itu, mereka juga diharapkan menjadi lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekeliling mereka.

"Karena enggak ada salahnya juga kan pakai masker. Kalau memang tidak peduli dengan kesehatan sendiri, paling tidak kamu peduli sama kesehatan keluargamu," pesan Dea kepada mereka yang menganggap remeh virus corona.

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Dea Kehilangan Satu Keluarga karena Covid-19: Hidup dalam Stigma hingga Heran Ada yang Merasa Kebal", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved