Berita Nasional
Tak Tahan Lihat Orangtua Sering Bertengkar, Siswi SMK di Riau Bunuh Diri
Sebelum bunuh diri, siswi SMK tersebut sempat curhat tentang kondisi keluarganya kepada temannya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RIAU - Seorang siswi SMK di Riau yang tak tahan melihat orangtuanya bertengkar memutuskan untuk bunuh diri.
Sebelum bunuh diri, siswi SMK tersebut sempat curhat tentang kondisi keluarganya kepada temannya.
Korban ARW (16) juga sebelumnya sempat mengucap akan bunuh diri kepada ibunya, dan sempat ditegur.
Sepulang dari warung, ibunya kaget melihat putrinya ditemukan meninggal dunia di rumahnya.
Peristiwa seorang siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) bunuh diri tersebut terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Korban meninggal setelah gantung diri di rumahnya.
Peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
• Gowes Bareng Keluarganya, Atta Tewas Ditabrak Truk
• Berbobot 1,2 Ton, Sapi Jokowi Bernama Puang Tedong Tidur Beralas Karpet Rp 2 Juta
• Rogoh Rp 1 Miliar, Dokter Cantik Rayakan Ultah Mewah di Tengah Pandemi Covid-19
• Pasutri Tewas Berpelukan Disaksikan Sang Anak
TONTON JUGA
Dari informasi yang dihimpun polisi, sebelum korban ditemukan tewas tersebut paginya ARW diketahui sempat pergi ke rumah temannya.
"Sebelum gantung diri, sekitar pukul 09.00 WIB, korban datang bermain ke rumah temannya, SRD. Saat itu korban curhat kalau ibu dan ayahnya sering bertengkar," kata Pejabat sementara (Ps) Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Minggu (26/7/2020).
Setelah itu korban pulang.
Kepada ibunya korban juga sempat mengutarakan keinginannya akan bunuh diri.
Namun oleh ibunya, omongan anaknya tersebut dianggap tidak serius.
Sehingga hanya ditegur untuk tidak mengulangi perkataannya itu.
Setelah itu, ibunya pergi ke warung. Namun setelah pulang ternyata korban sudah ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.
"Ibu korban setelah itu pergi membeli beras ke warung. Namun, sepulang dari warung korban ditemukan sudah tergantung dengan sabuk karate warna biru," kata Misran.
Mengetahui hal itu, ibu korban terkejut dan berteriak minta tolong.
Oleh warga, jenazah langsung diturunkan dan dilaporkan ke polisi setempat.
Setelah mendapat laporan itu, Misran mengatakan, polisi langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Korban juga langsung dilakukan visum di puskesmas setempat.
Dari hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Lidah tertarik ke atas, mengeluarkan urin, dan bekas garis di bagian leher sesuai dengan ciri-ciri orang gantung diri," ujar Misran.
Karena tidak ditemukan adanya kejanggalan kematian pada tubuh korban, keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan langsung dimakamkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Gantung Diri, Korban Curhat ke Teman kalau Ibu dan Ayahnya Sering Bertengkar"
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601.