Pengiriman Daging Celeng Tanpa Dokumen

Dikirim dari Sumsel, Daging Celeng yang Diamankan di Bakauheni Tujuan Tangerang dan Jakarta

Daging celeng yang diamankan KSKP Bakauheni rencananya akan dikirim ke Tangerang dan Jakarta.

Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo
Dikirim dari Sumsel, Daging Celeng yang Diamankan di Bakauheni Tujuan Tangerang dan Jakarta. 

Dari catatan Tribunlampung.co.id, berdasarkan data Balai Karatina Pertanian Kelas I Bandar Lampung beberapa waktu lalu, selama kurun Januari hingga Mei 2020, untuk tangkapan daging celeng tanpa dokumen sebanyak 980 kilogram.

Sedangkan pada tahun 2019 silam, setidaknya BKP Kelas I Bandar Lampung menggagalkan upaya pengiriman daging celeng tanpa dokumen sebanyak 12.900 kilogram.

Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni menggagalkan upaya pengiriman daging celeng (babi hutan) yang tidak dilengkapi dokumen.

Daging celeng ini didapati pada satu mobil box tronton ini, diamankan dalam pemeriksaan rutin di sea port interdiction pelabuhan Bakauheni pada Selasa (4/8/2020) dini hari.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edi Purnomo mengatakan, daging celeng tanpa dokumen tersebut dimasukan dalam 11 koli (karung).

Saat itu sopir truk tronton tidak dapat menunjukan dokumen resmi pengangkutan.

Koordinasi dengan BKP

Polres Lampung Selatan akan koordinasikan tangkapan daging celeng tanpa dokumen dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, Wilker Bakauheni.

KSKP Bakauheni menggagalkan upaya pengiriman daging celeng (babi hutan) yang tidak dilengkapi dokumen. Daging celeng ini didapati pada satu mobil box tronton dan diamankan dalam pemeriksaan rutin di Sea Port Interdiction Pelabuhan Bakauheni pada Selasa (4/8/2020) dini hari.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Edi Purnomo mengatakan, pihaknya akan segera berkordinasi dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung Wilker Bakauheni, untuk penanganan tangkapan daging celeng tanpa dokumen yang hendak di bawa ke Tangerang dan Jakarta.

Menurut Edi, sopir truk tronton box yang mengangkut daging celeng yang tidak dilengkapi dokumen resmi tersebut sudah dimintai keterangan.

“Masih kami lakukan penyelidikan. Kami berkoordinasi dengan BKP Kelas I Bandar Lampung,” ujar Edi, Selasa (4/8/2020), di Sea Port Interdiction Pelabuhan Bakauheni.

Mantan Kapolres Mesuji ini mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui peruntukan daging celeng dalam jumlah 1,1 ton tersebut.

Menurut Edi, daging celeng yang tidak dilengkapi dokumen tersebut dikirim dari Palembang.

AKBP Edi Purnomo menegaskan, pihaknya tidak bisa memastikan kemungkinan daging celeng tersebut akan dijadikan daging oplosan nantinya di tempat tujuan.

“Kita belum bisa memastikan hal ini, karena masih dalam proses penyelidikan."

"Untuk daging celengnya kita amankan dan kita berkordinasi dengan BKP Wilker Bakauheni,” kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved