Curanmor di Lampung Utara
Sudah 2 Kali Terjadi Aksi Pencurian, Afrizal: Gedung Korpri Kotabumi Tak Dilengkapi CCTV
Afrizal korban pencurian di gedung Korpri Lampung Utara mengaku di tempatnya tidak ada kamera pengintai atau CCTV.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Ia juga melihat gerbang kantor tersebut sudah sedikit terbuka.
Diperkirakan pelaku masuk melalui pintu gerbang kantor.
Dongkel Pintu Rumah Korban, Pemuda di Seputih Agung Nekat Curi Motor
Kasus Lain, Masuki rumah korban dengan mendongkel pintu, seorang pemuda warga Kampung Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, nekat curi satu unit sepeda motor.
Modus pelaku berinisial WS (31) dengan mengintai rumah korban Angga (45) yang sepi.
Setelah dirasa aman, WS melaksanakan aksinya sekitar pukul 06.00 WIB.
Pengakuan pelaku WS kepada penyidik Polsek Terbanggi Besar, pintu rumah korban dibuka dengan cara didongkel menggunakan sebatang besi.
"Saya melihat suasana sepi, lalu saya masuk ke rumah (korban), dan di dalam bagian ruang tamu ada motor dan kuncinya masih menggantung di kontak motor," terang WS, Senin (3/8/2020).
Setelah mendapatkan motor korban, pelaku kemudian mendorong motor keluar rumah, dan menghidupi motor sekitar 10 meter dari rumah korban.
"Saya dorong dulu motornya, karena saya takut kalau langsung dinyalakan korban mendengar," bebernya.
Ditinggal Salat, Motor Beat Warga Gedong Tataan Raib di Parkiran Masjid
Ditinggal salat, satu unit sepeda motor Honda Beat warna biru putih raib di parkiran Masjid As-Salam, Jalan Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung.
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, motor dengan nomor polisi BE 4538 RP milik Iskandar (43), warga Gedong Tataan, Pesawaran, ini hilang, Selasa (28/7/2020) sekira pukul 18.10 WIB.
Saat itu korban singgah ke masjid untuk menunaikan ibadah salat Magrib.
Namun ia tak menyangka ketika hendak pulang motornya sudah tidak ada di tempat semula.
"Bapak saya biasanya kalau Magrib memang salat di masjid itu. Setelah markir motor di depan masjid, bapak saya masuk," ujar Dimas (19), anak korban, Rabu (29/7/2020).
Menurut Dimas, ayahnya salat sekitar 15 menit.
"Gak lama, mungkin cuma 15 menitan. Begitu bapak saya keluar mau pulang, motornya udah gak ada," jelasnya.
Dimas menyebut, saat itu ayah korban hanya mengunci setang motor tanpa kunci pengaman tambahan.
Menurut Dimas, masjid itu tidak dilengkapi kamera pengintai atau CCTV, sehingga tidak diketahui ciri dan jumlah pelakunya.
"Tadi bapak saya sudah ke kantor polisi buat laporan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kedaton AKP Roni Tirtana menyatakan belum menerima laporan tersebut.
"Nanti saya monitor dulu," katanya.
Sebelumnya Kapolsek menekankan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap pencurian kendaraan bermotor.
Karena itu, lanjut Kapolsek pemilik motor jangan lupa untuk menambah kunci pengaman ganda, gembok, dan alarm.
"Jangan memancing pelaku untuk melakukan tindakan kejahatan," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi/Syamsir Alam/Muhammad Joviter)