Tribun Bandar Lampung
Ada Rapid Test Drive Thru Gratis di Tugu Adipura
Satlantas Polresta Bandar Lampung menggelar rapid test gratis di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Rabu (5/8/2020).
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satlantas Polresta Bandar Lampung menggelar rapid test gratis di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Rabu (5/8/2020).
Masyarakat bisa melakukan rapid test drive thru tanpa dipungut biaya.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan, rapid test drive thru tersebut digelar bertepatan dengan penutupan Operasi Patuh Krakatau 2020.
Kapolresta menyebut, rapid test yang digelar di bundaran Tugu Adipura untuk membantu pemerintah dalam menangani Covid-19.
"Sasaran utamanya pengendara roda dua dan roda empat, khususnya bagi warga Kota Bandar Lampung," ucap Kapolresta.
TONTON JUGA:
Yan Budi menjelaskan, secara teknis masyarakat yang ingin rapid test bisa mengunjungi pos yang telah disediakan.
Untuk mengakomodasi sejumlah warga menjalani rapid test gratis ini, disediakan tenda khusus yang dijaga tenaga medis dari dinas kesehatan.
"Tujuannya untuk membantu masyarakat supaya mengetahui apakah reaktif atau nonton reaktif Covid-19," katanya.
• 330 Juleha di Lampung Selatan Rapid Test
• 7 Kerabat Pasien 07 di Metro Rapid Test, Hasilnya Nonreaktif
• Banjir dan Longsor di Semaka, Bupati Tanggamus Tetapkan Status Darurat Bencana
• Pemuda Cabuli Gadis 14 Tahun: Jika Kamu Hamil, Aku Akan Bertanggung Jawab
Yan Budi berharap, kegiatan yang diinisiasi jajaran Satlantas Polresta Bandar Lampung ini dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya.
"Dari hasil rapid test ini, kami juga mendata berapa banyak masyarakat yang terpapar Covid-19," jelasnya.
Sementara Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung AKP Rafly Yusuf Nugraha menambahkan, rapid test ditargetkan untuk 60 orang.
"Sesuai arahan Kapolresta, drive thru rapid test ini sasaran nya pengguna jalan di Kota Bandar Lampung," jelasnya.
Menurutnya, jika ada masyarakat yang hasil rapid test-nya reaktif maka akan dilakukan penanganan lanjutan oleh tim dari dinas kesehatan.
"Apabila ada yang reaktif, maka akan dilakukan isolasi oleh petugas tenaga kesehatan," tukasnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)