Seorang Anak Tega Teriaki Ayahnya dengan Sebutan Maling, Karena Diduga Ingin Minta Harta Warisan
Dalam video berdurasi 30 detik itu, seorang wanita berkaus kuning dan mengenakan helm hitam terlihat adu mulut dengan seorang pria paruh baya. Kemudi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang Ibu di Probolinggo, Jawa Timur, menceritakan perlakuan sang anak yang membuat kecewa dirinya dan sang suami.
Hal itu ia bagikan dalam sebuah video melalui akun Instagram pribadinya, @sukanti_ningsih pada Kamis (6/8/2020) sore.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, seorang wanita berkaus kuning dan mengenakan helm hitam terlihat adu mulut dengan seorang pria paruh baya.
Kemudian, sang wanita tiba-tiba ke luar rumah dan berteriak kencang menyebut pria paruh baya ini maling.
Setelah berteriak beberapa kali, seketika wanita itu kembali masuk ke dalam rumah dan menyerang pria paruh baya.
Hingga akhirnya, video terhenti kala sang wanita berhenti menyerang pria paruh baya.
Hingga Kamis (6/8/2020) malam, video tersebut telah ditonton sebanyak 7.943 kali dan dikomentari 91 warganet.
Tonton Juga
• VIDEO Viral Anak dan Menantu Teriaki Bapaknya Maling karena Tak Mau Beri Warisan
• Kisah Ibu 74 Tahun Digugat 3 Anaknya Gara-gara Jual Warisan
• Sosok Freddy Widjaya Anak Eka Tjipta Widjaja yang Tuntut Harta Warisan
Tribunnews.com telah mendapatkan izin dari pemilik akun @sukanti_ningsih, untuk mengutip postingan yang dipublikasikannya pada Kamis (6/8/2020) sore.
Dalam postingan tersebut, akun @sukanti_ningsih menjelaskan bila sang anak tega meneriaki ayahnya sendiri dengan sebutan maling.
Kendati demikian, Ia mengaku beruntung, sebab suaminya tidak menjadi sasaran amuk para warga hanya karena difitnah anaknya.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Sukanti Ningsih (@sukanti_ningsih) pada 5 Agu 2020 jam 11:24 PDT
Berdasarkan penuturan pemilik akun @sukanti_ningsih, sang anak sudah 17 tahun berkeluarga dan memiliki tiga orang anak.
Mereka pun tinggal di rumahnya, selama 17 tahun dan belum memiliki rumah sendiri, sampai saat ini.
Bahkan, untuk mencukupi kehidupan rumah tangganya, sang anak dan menantunya ini hanya mengandalkan uang pemberiannya.
