Pegang Rahasia yang Bisa Lemahkan Putra Mahkota Arab, Mantan Mata-mata Ini Diburu Pembunuh Bayaran
Pengaduan hukum mengklaim bahwa "kelompok tentara bayaran pribadi" yang disebut "Pasukan Harimau" melakukan perjalanan ke Kanada - tempat Dr Aljabri t
Kelompok itu, yang digambarkan dalam gugatan itu sebagai "pasukan kematian pribadi" beranggotakan 50 orang termasuk ahli dalam membersihkan tempat kejadian perkara.

Arab News
Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Tak hanya itu, 2 dari anak-anak Dr Aljabri telah ditangkap oleh pejabat Arab Saudi di Riyadh dalam upaya untuk memaksanya kembali.
Bahkan anggota keluarga lainnya diculik di Dubai dan disiksa.
Dalam laporan hukum yang berisi 100 halaman, Dr Aljabri mengklaim dirinya menjadi sasaran karena memiliki informasi yang akan melemahkan Sang Putra Mahkota.
Mantan kepala intelijen itu adalah seorang pejabat tingkat kabinet di bawah Pangeran Mohammed bin Nayef, yang dicopot ketika bin Salman merebut kekuasaan pada 2017.
Lalu Dr Aljabri juga memberikan informasi intelijen kepada AS yang mengaitkan bin Salman dengan pembunuhan Khashoggi.
Padahal, Putra Mahkota Mohammed bin Salman membantah memerintahkan pembunuhan itu.
Dilaporkan para pembunuh menemukan lokasi Dr Aljabri dengan menggunakan spyware (alat lacar) yang terpasang di ponselnya.
Tapi untungnya para pembunuh itu ditolak di bandara di Kanada.
Ini setelah menimbulkan kecurigaan ketika mereka berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.
Mereka mencoba masuk dengan visa turis, tetapi digagalkan ketika pejabat Kanada menemukan foto kedua pria itu bersama.
Yang artinya membuktikan bahwa mereka bepergian bersama.
Artikel ini sudah tayang di intisari online dengan judul : Berani Senggol Putra Mahkota Arab Saudi, Mantan Mata-mata Ini Jadi Buronan 50 Pembunuh Bayaran Sang Pangeran, Dikejar Sampai ke Kanada