Menag Fachrul Razi Sebut Masjid UIN Raden Intan Lampung Sebagai Simbol Kerukunan

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma

TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi berkunjung ke UIN Raden Intan Lampung, Selasa (11/8/2020).

Beliau menyempatkan diri berkeliling dan melihat progres pembangunan Masjid Safinatul Ulum di kampus setempat. 

Kedatangan Menag disambut Rektor UIN Prof. Moh. Mukri, dan jajarannya.

Menag Fachrul mengaku sangat bangga dengan masjid tersebut karena memiliki kekhasan tersendiri.

• Menag Siap Bantu Lampung Wujudkan Embarkasi Penuh Haji, Fachrul: Kita Akan Kontak Arab Saudi

• 25 Kali Kota Bandar Lampung Terendam Banjir, BPBD Ungkap Penyebabnya

• Pemkot Minta ASN Bersabar Tunggu Pencairan Gaji ke-13

• Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini Rabu 12 Agustus 2020, Potensi Hujan di Sejumlah Wilayah

“Ini masjid sangat khas, saya berharap masjid ini segera selesai dan diresmikan,” kata Fachrul Razi melalui rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Rabu (12/8/2020).

Menurutnya, masjid bukan hanya tempat untuk meningkatkan iman dan taqwa, tetapi juga bisa membina kerukunan dan meningkatkan toleransi.

Ke depan, masjid-masjid di Indonesia juga harus diisi oleh dai-dai yang tersertifikasi yang memahami tentang kerukunan dan toleransi.

“Masjid adalah symbol kerukunan dan toleransi. Harus diisi oleh dai yang tersertifikasi,” tambahnya.

Sementara itu Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Moh. Mukri, mengatakan, Masjid Safinatul Ulum dibangun secara gotong-royong, dan saat ini sudah pembangunan masjid tersebut hampir rampung.

Tak lupa juga ia menjelaskan terkait filosofis dari bangunan masjid tersebut.

“Terimakasih Pak Menteri sudah hadir, bangunan ini memiliki makna, seperti tiang yang berjumlah 99, menara berlantai sembilan dan lainnya. Kami minta doanya agar Masjid ini barokah,” kata Prof. Mukri.

Dalam kunjungan tersebut Menteri Agama juga didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung Juanda Naim, Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto, dan sejumlah tokoh masyarakat dari Provinsi Lampung.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)