Berita Nasional
Tak Mempan Disantet, Bos Roti asal Taiwan Dibunuh Orang Suruhan Sekretaris Pribadi
Pembunuhan itu dilakukan oleh SS karena santet yang pernah dikirimkannya melalui dukun tak mempan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Pembunuhan Hsu Ming-Hu (52), pengusaha roti asal Taiwan, terungkap.
Hsu Ming-Hu ditemukan tewas di rumah korban di Cluster Carribean, Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 24 Juli 2020.
Polisi menangkap empat orang yang terlibat dalam pembunuhan ini.
Mereka adalah SS (37), FT (30), AF (31), dan SY (38).
SS adalah sekretaris pribadi Hsu Ming-Hu.
SS lah otak dari pembunuhan ini. Ia menyuruh tiga pelaku lain untuk menghabisi nyawa bosnya.
• Gara-gara Bau Sperma, Janda 43 Tahun Tewas Dibunuh Pacar, Sempat Pesta Miras di Kontrakan
• Bebas dari Penjara karena Dimaafkan Mantan Kapolda, Remaja 16 Tahun Kembali Berulah
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengemukakan hal itu dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring (dalam jaringan), Rabu (12/8/2020).
Nana menjelaskan, korban dan SS punya hubungan gelap di luar hubungan kerja sebagai bos dan skretaris pribadi.
Dalam pemeriksaan polisi, SS mengaku pernah dilecehkan korban dengan mengirimkan sebuah video.
"Namun akhirnya keduanya ada kecocokan. Keduanya melakukan hubungan intim sampai SS hamil, tetapi korban tidak bertanggung jawab," kata Nana.
Korban yang saat itu tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatannya memberikan SS uang sebanyak Rp 15.000.000 untuk menggugurkan kandungan.
Setelah permintaan itu dituruti, tersangka pelaku mengetahui bahwa korban yang tinggal seorang diri berniat untuk menikahi pembantunya.
• Perjalanan Hidup Jaksa Pinangki, Dikenal Glamour hingga Mendekam di Rutan Salemba
• ABG Bawa Kabur Mobil Mewah di Cucian Mobil, setelah Dimaafkan Malah Berulah Lagi
"Saat itulah tersangka SS merasa sakit hati. Tersangka SS meminta bantuan kepada tersangka FI untuk menyewa orang yang mau membuat korban cacat hingga bersedia melakukan pembunuhan," ujar Nana.
SS kemudian dihubungi rekannya, FI, yang memberitahukan bahwa ada orang yang bersedia membuat korban celaka bahkan membunuhnya tetapi minta bayaran Rp 150 juta.
SS menyetujui dan baru membayar Rp 30.000.000.