Tribun Way Kanan
Warga Way Kanan Diduga Bunuh Diri, Jasadnya Ditemukan Dalam Sumur oleh Anaknya
Berdasarkan keterangan anak kandung korban, Hr, saat itu pada Kamis, 13 Agustus 2020, ayahnya Ss memang sudah tidak berada di rumah.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NEGERI AGUNG - Satreskrim Polres Way Kanan mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) peristiwa diduga bunuh diri di Kampung Mulyo Agung Kecamatan Negeri Agung, Way Kanan, Sabtu (15/08/2020).
Kapolres Way Kanan, AKBP Binsar Manurung melalui Kasatreskrim AKP Devi Sujana mengungkapkan, peristiwa diduga bunuh diri tersebut terjadi pada Jumat, 14 Agustus 2020 sekira pukul 09.00 WIB, di rumah korban Ss (87) di Kampung Mulyo Agung, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan.
Berdasarkan keterangan anak kandung korban, Hr, saat itu pada Kamis, 13 Agustus 2020, ayahnya, Ss memang sudah tidak berada di rumah.
Hr pun sudah mencari keberadaan sang ayah, namun tidak berhasil menemuinya.
• Mitra Bentala Tolak Rencana Revisi Perda RZWP3K oleh DPRD Lampung, Ada Apa?
• Prakiraan Cuaca Lampung, Sabtu, 15 Agustus 2020, 5 Daerah Potensi Hujan di Pagi Hari
• Jawaban Artis Vernita Syabila saat Disebut Pernah Minta Job ke Koordinator Muncikari
• Tingkat Penyebaran Covid-19 di Lampung 25,79 Persen, Melebihi Angka Nasional
Hingga akhirnya, kata Devi, korban pertama kali ditemukan pada Jumat, 14 Agustus 2020, oleh Hr ketika hendak menghidupkan mesin penyedot air.
Saat itu, terus Devi, Hr mencoba menghidupkan mesin penyedot air, namun air sumurnya tidak mau naik.
Hr pun menuju ke sumur untuk mengecek kondisi mesin air.
Setelah mengecek mesin air, kata Devi, Hr justru melihat sesosok mayat yang ada di dalam sumur.
Hr, imbuh Devi, langsung meminta pertolongan tetangga sekitar dan melapor ke aparat kampung dan Bhabinkantibmas.
Setelah mayat diangkat dari dalam sumur, terus Devi, baru diketahui bahwa jasad tersebut adalah ayah dari Hr.
Saat diangkat, menurut Devi, Ss sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Selanjutnya, kata Devi, petugas mengevakuasi korban dari dalam sumur dan melakukan pemeriksaan medis, untuk menentukan penyebab kematian korban.
Hasil pemeriksaan medis, ucap Devi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Pihak keluarga sudah menerima dan mengikhlaskan serta membuat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi dan akan segera dikebumikan."
"Selanjutnya jenazah korban kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” terang AKP Devi Sujana. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)