KBM Tatap Muka di Sekolah

Uji Coba Dimulai, Siswa SD di Tubaba Antusias Ikut Belajar Tatap Muka di Sekolah

Siswa SD di Tulangbawang Barat (Tubaba) mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah yang diujicobakan mulai Senin.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain
Kadisdik Tubaba Budiman Jaya ikut memantau suasana KBM tatap muka di SD 03 Mula Kencana, Tulangbawang Tengah, Tubaba, Senin (24/8/2020). Uji Coba Dimulai, Siswa SD di Tubaba Antusias Ikut Belajar Tatap Muka di Sekolah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PANARAGAN - Siswa SD di Tulangbawang Barat (Tubaba) mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah yang diujicobakan mulai Senin (24/08/2020).

Pada hari pertama belajar tatap muka di sekolah pada masa pandemi Covid-19 ini, para siswa dan orangtua siswa nampak antusias datang ke sekolah.

Pantauan Tribunlampung.co.id, di SD 01 Panaragan Jaya, Tulangbawang Tengah, Tubaba, siswa SD khususnya kelas I nampak antusias untuk mengikuti KBM tatap muka.

Sebelum masuk ke ruang kelas, semua siswa dibariskan dengan tetap menjaga jarak tepat di depan ruang kelas.

Para guru mewajibkan siswa untuk menggunakan masker.

Sebelum masuk kelas, mereka juga diwajibkan untuk mencuci tangan.

Suasana hari pertama KBM tatap muka di SDN 01 Panaragan Jaya dan SDN 03 Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TbT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Senin (24/08/2020). Uji Coba Dimulai, Siswa SD di Tubaba Antusias Ikut Belajar Tatap Muka di Sekolah.
Suasana hari pertama KBM tatap muka di SDN 01 Panaragan Jaya dan SDN 03 Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TbT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Senin (24/08/2020). Uji Coba Dimulai, Siswa SD di Tubaba Antusias Ikut Belajar Tatap Muka di Sekolah. (Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)

Pihak sekolah, telah menyediakan tempat mencuci tangan di halaman sekolah.

Wali kelas 1 SD Panaragan Jaya, Sofyawati, mengatakan, pihaknya menerapkan KBM tatap muka di sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.

Baik untuk pengajar maupun para siswa.

"Wajib memakai masker dan pelindung wajah, dengan sistem belajar singkat."

"Untuk tahap saat ini, baru penyesuaian dan perkenalan anak-anak," ungkap Sofyawati, Senin pagi.

Sementara salah seorang wali murid, Dian mengaku, cukup senang digelarnya kembali belajar tatap muka di sekolah.

"Kita berdoa ya, semoga akan baik-baik saja," harap Dian.

Terpisah, di SD 03 Mulya Kencana, Tulangbawang Tengah, pelaksanaan KBM tatap muka juga disambut antusias para siswa.

Suasana hari pertama KBM tatap muka di SDN 01 Panaragan Jaya dan SDN 03 Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TbT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Senin (24/08/2020). Uji Coba Dimulai, Siswa SD di Tubaba Antusias Ikut Belajar Tatap Muka di Sekolah.
Suasana hari pertama KBM tatap muka di SDN 01 Panaragan Jaya dan SDN 03 Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TbT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Senin (24/08/2020). Uji Coba Dimulai, Siswa SD di Tubaba Antusias Ikut Belajar Tatap Muka di Sekolah. (Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)

Di SD ini, para siswa juga nampak mengenakan masker saat tiba di lingkungan sekolah.

Mereka juga diwajibkan mencuci tangan ketika akan masuk ruang kelas.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tubaba, Budiman Jaya, ikut memantau hari pertama pelaksanaan KBM tatap muka di SD 03 Mulya Jaya.

Budiman mengatakan, efektifitas belajar tatap muka di sekolah ini maksimal 1,5 jam untuk setiap sif.

"Waktu 15 menit per mata pelajaran. Jadi estimasi waktu 1,5 jam belajar tatap muka untuk satu sif," terang Budiman Jaya, Senin pagi.

Budiman Jaya menegaskan, dalam pelaksanaan KBM tatap muka ini, disiplin protokol kesehatan menjadi syarat utamanya.

"Protokol kesehatan wajib ya, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," tegas Budiman Jaya.

Tidak hanya jarak belajar siswa yang ditata dalam ruang kelas, lanjut Budiman Jaya, jumlah siswa dalam satu sif juga dibatasi.

Hal tersebut, terang Budiman Jaya, guna menghindari adanya sentuhan antara siswa satu dengan lainnya.

"Jadi maksimal 13 sampai 16 siswa untuk setiap sif. Satu hari ada dua sif, dengan efektivitas waktu belajar maksimal 1,5 jam," jelas Budiman Jaya.

Sebelumnya, Budiman Jaya, mengatakan, uji coba belajar tatap muka di sekolah tingkat SD itu merujuk surat edaran nomor 420/628/II 01/Tubaba/2020 tentang penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru masa pandemi Covid-19.

"Kegiatan belajar tatap muka di sekolah jenjang SD mulai 24 Agustus dengan sistem sif," ungkap Budiman Jaya.

Meski diujicobakan mulai Senin, Budiman menyebut, belum semua SD di Tubaba yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Dari total 172 jumlah SD di Tubaba, baru 158 SD yang menyatakan siap melaksanakan belajar tatap muka.

"Sisanya, ada sekolah yang masih tahap rehab, ada pula yang belum berani karena beberapa hal," papar Budiman.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka tingkat SD itu, menurut Budiman, juga merujuk hasil rapat koordinasi Dinas Pendidikan Tubaba dengan pengawas jenjang sekolah dasar dan K3S 19 Agustus 2020.

Dalam rapat itu, diputuskan kegiatan belajar mengajar di SD sudah dapat dimulai mulai 24 Agustus 2020 dengan beberapa ketentuan.

Di antaranya, sekolah telah mempersiapkan sarana dan prasarananya standar protokol kesehatan Covid-19.

Adapun sarana dan prasarana yang di maksud adalah, sekolah menyiapkan titik tempat penurunan dan penjemputan peserta didik dengan memaksimalkan tidak terjadi penumpukan.

Sekolah menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan alat pengukur suhu, menyiapkan cadangan masker, mengatur jarak duduk siswa minimal satu meter, menjaga kebersihan alat alat kantor, tidak membuka kantin, menutup lapangan bermain, menyiapkan dukungan unit UKS, dan menyiapkan kotak sampah.

"Sekolah juga wajib membuat spanduk imbauan larangan pedagang berjualan di lingkungan sekolah, siswa diperkenankan membawa bekal makan dan membawa tumbler (botol minum) dari rumah," papar Budiman Jaya.

Dalam surat tersebut, juga disebutkan, apabila ditemukan siswa yang mengalami suhu badan paling tinggi 37,5 derajat celcius, agar pihak sekolah segera memberikan pelayanan kesehatan di UKS atau Puskesmas terdekat.

"Kalau ada yang suhu tubuh diatas 37,5 derajat, pihak sekolah segera menghubungi orang tua siswa dengan merahasiakan kondisi anak dari siswa lainnya," tandas Budiman. (Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved