Berita Nasional
Pengakuan Karyawati Bunuh Bosnya, Sakit Hati Disebut Tak Laku hingga Terungkap Kasus Pajak
Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan yang tidak laku
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Seorang karyawati jadi otak pembunuhan yang menembak mati bosnya, seorang pengusaha bernama Sugianto (51).
Sugianto ditembak di Kelapa Gading, Jakarta Utara oleh orang suruhan karyawati NL dan suami sirinya.
NL adalah pegawai atau karyawan di perusahaan PT DTJ milik pengusaha Sugianto.
Sugianto ditembak di depan ruko Royal Gading, Kepala Gading, Jakarta Utara.
Berdasarkan pengakuannya, NL mengaku sakit hati pada Sugianto.
• Penertiban Corona Berujung Maut, 13 Orang Tewas Terinjak-injak saat Digerebek Polisi
• Dana Subsidi untuk Karyawan Swasta Rp 600 Ribu per Bulan Batal Ditransfer Hari Ini
• Lutfi Agizal Sangkal Kabar Putus dari Putri Iis Dahlia: Masih Belum Ada Hal Buruk
• Waria yang Dikenal Lucinta Luna dari Makassar Kembali Jadi Pria, Kini Nikahi Gadis Cantik
NL kemudian mengadu pada suami sirinya hingga kemudian menyewa pembunuh bayaran.
TONTON JUGA
Pengakuan pelaku NL hingga memerintahkan tembak mati bosnya
NL mengaku sering dilecehkan oleh Sugianto.
Menurut NL, Sugianto juga sering meminta melakukan hubungan badan.
“NL sering diajak melakukan hal-hal di luar pekerjaan. Dia sering diajak melakukan persetubuhan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Nana Sudjana juga mengatakan NL mengaku sakit hati atas ucapan Sugianto.
"Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan tidak laku,” kata Nana.
NL juga mengaku sering dimaki saat sedang bekerja.
Selain itu, NL membunuh Sugianto karena takut.
Di perusahaan Sugianto, NL bekerja di bagian administrasi keuangan.
Ia takut lantaran sempat menggelapkan uang pajak kantor.
“Yang bersangkutan ketakutan karena dari tahun 2015 di bagian administrasi keuangan banyak mengurusin pajak, ternyata tidak semua disetorkan ke kantor pajak,” kata Nana.
Rupanya Sugianto mencurigai NL.
Malahan Sugiantio juga sempat mengancam akan melaporkan NL ke Polisi.
Merasa tersudut, NL lantas meminta bantuan suami sirinya, R alias M, untuk membunuh Sugianto.
R kemudian meminta bantuan sindikat pembunuh yang terdiri dari DM, SY, S, MR, AJ, DW, R dan RS.
NL bahkan menyiapkan uang Rp 200 juta sebagai upah.
R merencanakan skema pembunuhan bersama pelaku.

Lokasi penembakan di Ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020). (ANTARA/Fauzi Lamboka)
“DM ini bertindak sebagai eksekutor, SY bertindak sebagai orang yang memboncengi DM saat melakukan eksekusi," kata Irjen Pol Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
Nana menambahkan, tersangka S berperan antar senjata kepada AJ untuk digunakan dalam eksekusi.
AJ kemudian menyerahkan senjata api kepada MR, lalu MR menyerahkan kepada SY.
DW beserta R dan Rs turut serta dalam perencanaan pembunuhan.
Tersangka TH, lanjut Nana, berperan sebagai pihak yang menjual senjata ilegal kepada AJ.
AJ membeli sepucuk senjata api itu seharga Rp 20 juta.
Sedangkan tersangka SP bertindak sebagai perantara antara TH dan AJ dalam transaksi senjata.

Suasana di lokasi penembakan di ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020).TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Sugianto ditembak di depan ruko Royal Gading Square, tak jauh dari kantornya, ketika hendak pulang ke rumah untuk makan siang.
Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku.
Korban tewas di lokasi kejadian.
Penembakan tersebut terekam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi.
Dalam video rekaman CCTV, terlihat pelaku menggunakan topi dan jaket, serta masker datang menghampiri korban.
Pelaku yang sudah berhadapan dengan korban berpura-pura melewati dan berbalik arah.

Eksekutor penembakan pengusahan pelayaran di Kelapa Gading saat dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). TribunJakarta/Annas Furqon Hakim ()
Saat itulah, pelaku mengarahkan senjata dan menembak ke bagian belakang kepala korban.
Namun, korban saat itu masih sadar lalu berlari.
Pelaku kemudian mengejar korban. Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru di sekitar lokasi.
Hasil visum menunjukan korban mengalami luka tembak sebanyak lima kali pada bagian badan dan kepala.
Tiga peluru mengenai dada dan perut.
Sementara dua peluru mengenai kepalanya.
Polisi sempat membuat sketsa wajah dua eksekutor berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi.
Mereka ditangkap di sejumlah tempat yang berbeda.
“Delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang ditangkap di Cibubur, kemudian dua orang ditangkap di wilayah Jawa Timur," ucap Nana. (*)
Artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul:Karyawati Minta Tolong Suami Siri Bunuh Bos di Kelapa Gading, Sakit Hati Disebut Wanita Tak Laku