Kadisdikbud Sulpakar Minta Sekolah Data Nomor Ponsel Pelajar dengan Benar, 'Jangan Salah!'

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Disdikbud Lampung meminta kepada sekolah segera memasukkan (input) nomor ponsel pelajar ke Jardiknas Dapodik Kemendikbud secara benar.

Tak lain guna mendapatkan kuota internet gratis yang diprogramkan oleh pemerintah pusat demi keberlangsungan KBM secara daring (dalam jaringan).

Kadisdikbud Lampung Sulpakar mengatakan, input data nomor ponsel pelajar dimulai sejak Sabtu (29/8/2020) hingga akhir Agustus 2020.

"Akan tetapi dengan kebijakan yang terbaru, maka input data nomor ponsel pelajar diundur sampai dengan 11 September 2020," kata Sulpakar, Minggu (30/8/2020).

Sulpakar berharap, pihak sekolah benar-benar mendata dan memasukkan nomor ponsel pelajar secara benar.

"Saya meminta kepada seluruh siswa di Lampung untuk memastikan nomor ponselnya yang di-input-kan masih aktif dan tidak salah," harap Sulpakar.

Menurut Sulpakar, total pelajar di Lampung yang akan mendapatkan jatah kuota internet gratis tersebut jumlahnya mencapai jutaan yakni 1.391.794 siswa dari 7.132 sekolah di semua jenjang.

Rinciannya, lanjut Sulpakar, 153.212 pelajar dari 504 SMA, 149.594 pelajar dari 486 SMK, 306.069 pelajar dari 1.381 SMP, 780.857 pelajar dari 4.733 SD dan 2.062 pelajar dari 28 SLB.

Sulpakar juga berharap, para pelajar yang menerima bantuan kuota internet gratis tersebut bisa memanfaatkannya dengan baik.

Dapodik Bermasalah

Di sisi lain, Sulpakar menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterimanya Minggu (30/8/2020) pagi, telah terjadi kendala pada layanan dapodik.

"Pagi ini (Minggu) saya umumkan, telah terjadi masalah pada salah satu perangkat jardiknas, sehingga semua layanan dapodik (tidak terkecuali) sedang down," ucap Sulpakar.

Sebelumnya, Tribun mendapatkan informasi dari tim dapodik Disdikbud Lampung, jika layanan dapodik bermasalah.

"Kami seluruh tim dapodik sedang berusaha memperbaiki dan mencari solusi akan hal ini," jelas informasi tersebut.

Dalam informasi tersebut juga, pihak Dapodik pusat meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

"Kami seluruh tim dapodik sedang berusaha memperbaiki dan mencari solusi akan hal ini," sebut informasi itu.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)