Gegara Hujan Batu Meteorit Berusia Miliaran Tahun, Warga Santa Ketiban Rezeki, Per Gram Rp 100 Ribu
Kebanyakan orang berpikir itu hal yang sangat bagus, banyak orang telah menemukan batu, dan itu datang pada saat banyak orang benar-benar membutuhkan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Allah Subhanahu wa ta'ala mengirimkan kekayaan pada manusia terkadang melalui cara tak terduga.
Sama halnya dengan yang dialami sebuah kota terpencil yang memiliki rata-rata pendapatan rendah ini mendadak dapat rejeki nomplok.
Peristiwa itu terjadi di sebuah kota terpencil di Santa Filomena, Brasil Timur Laut.
Akibatnya, kejadian tak terduga itu berhasil mengubah nasib penduduk kota itu hanya dalam semalam.
Melansir IBTimes Selasa (1/9/2020), Penduduk setempat menceritakan awalnya pada malam harinya mereka melihat langit yang dipenuhi dengan asap.
Kemudian menerima pesan WhatsApp dari warga yang mengatakan itu merupakan hujan Batu.

• Bungker di Bandar Lampung Ditutup Batu Coran, Ada 3 Bungker Peninggalan Jepang
• Perusahaan Ini Nyaris Bangkrut Karena Corona, Bisa Bangkit Hanya Jualan Batu
• Seorang Peternak Sapi Beruntung 3 Kali Temuan Batu Berharga Bernilai Miliaran
Kemudian, warga berbondong-bondong menuju lokasi kejadian itu dan tanpa diduga mereka menemukan benda yang bisa membuatnya kaya hanya dalam semalam.
Benda itu adalah ratusan bongkahan meteorit berumur 4,6 miliar tahun yang berguguran dari langit.
Orang yang menemukan bongkahan batu tersebut akan menjualnya dan langsung kaya.
Sebagian besar batu-batu itu ditemukan di sekitar gereja (atas), membuat penduduk desa setempat meyakini meteor itu dikirim oleh Tuhan.
Penduduk juga menyebut fenomena ini sebagai keajaiban, ketika kekayaan turun dari langit.
Menurut keterangan hanya 1% di dunia ini ada spesimen meteor sama yang dijual, dan harganya sangat fantastis.
Menariknya, pecahan meteor itu memiliki jumlah tak masuk akal mencapai 200 pecahan meteorit.
Yang terbesar, memiliki berat mencapai 40 kg, dan nilainya mencapai 20.000 poundsterling atau sekitar Rp392 Juta.
Seorang Pelajar, bernama Edimar da Costa Rodrigues menemukan meteorit selebar 7cm, dengan berat mencapai 164g, di samping gereja.