PMI Lampung Meninggal di Malaysia

Tiba di Lampung, Jenazah Pekerja Migran yang Meninggal di Malaysia Langsung Dimakamkan Dini Hari

Tanpa menunggu lama, jenazah Puji Astuti pun langsung dimakamkan di TPU setempat sekira pukul 03.30 WIB.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Dokumentasi BP2MI Lampung
Prosesi pemakaman jenazah PMI asal Lampung yang meninggal di Malaysia, Puji Astuti di TPU Karang Maritim, Panjang, Bandar Lampung, Sabtu (5/9/2020) dini hari. Tiba di Lampung, Jenazah Pekerja Migran yang Meninggal di Malaysia Langsung Dimakamkan Dini Hari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jenazah Puji Astuti, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Bandar Lampung, tiba di rumah duka, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Sabtu (5/9/2020) dini hari.

Kedatangan jenazah langsung disambut isak tangis pihak keluarga.

Tanpa menunggu lama, jenazah Puji Astuti pun langsung dimakamkan di TPU setempat sekira pukul 03.30 WIB.

Kepala Unit Pelayanan Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT-BP2MI) Ahmad Salabi mengungkapkan, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya, jenazah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.20 WIB.

Sempat Terkendala Penerbangan, Jenazah Pekerja Migran yang Meninggal di Malaysia Pulang Besok

 PMI Asal Bandar Lampung yang Strok di Malaysia, Meninggal Dunia, Disnaker Upayakan Pemulangan

 TKI Asal Bandar Lampung Tak Bisa Pulang ke Rumah, Alami Stroke dan Tidak Miliki Biaya

"Kemudian dilanjutkan menggunakan mobil ambulans melalui jalur darat dan tiba di rumah duka sekira pukul 03.30 WIB (Sabtu)," ucap Ahmad Salabi, Sabtu.

Ahmad Salabi menyatakan, pemulangan jenazah Puji Astuti melalui proses yang cukup panjang.

Kendati demikian, jenazah almarhumah Puji Astuti dapat segera dipulangkan dan langsung dimakamkan.

Menurut Salabi, kedatangan jenazah diterima pihak keluarga almarhumah dan disaksikan pejabat Disnakertras Lampung, pamong serta warga setempat.

"Almarhumah langsung dimakamkan. Jadi tidak dibawa ke rumah duka dulu," jelas Ahmad Salabi.

Sesuai Surat Keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Nomor 0634/SK-JNH/09/2020, almarhumah telah meninggal pada 24 Agustus 2020 sekira pukul 07.50 WIB.

Ahmad Salabi menambahkan, almarhumah meninggal dunia karena sakit dilated cardiomyopathy atau kardiomiopati dilatasi.

Penelusuran Tribunlampung.co.id, kardiomiopati adalah penyakit akibat kelainan pada otot jantung.

Kardiomiopati akan menyebabkan berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah.

Gejala kardiomiopati bisa bervariasi, mulai dari mudah lelah, napas pendek, pusing, sampai nyeri dada.

"Proses pemakaman sudah dilakukan, semua biaya kepulangan jenazah tanpa dipungut biaya atau gratis," tandas Salabi.

Kepastian Kepulangan

Sebelumnya diberitakan, jenazah Puji Astuti, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI ilegal asal Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, yang meninggal akibat strok di Malaysia hingga hari ini belum juga tiba di Lampung.

Salah satu kendala jenazah Puji Astuti belum bisa diterbangkan ke Lampung adalah karena terkendala penerbangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Lampung Ahmad Salabi.

Namun, Salabi memastikan, jenazah PMI asal Lampung tersebut akan tiba Jumat, 4 September 2020 sekira pukul 23.00 WIB.

Menurut Salabi, sudah ada kepastian terkait kepulangan jenazah Puji Astuti karena sudah ada surat dari pihak kedutaan besar yang ada di Malaysia.

"Bahwa Almarhumah (Puji Astuti) ini besok (Jumat) pulangnya, sampai Jakarta itu sekira pukul 17.30 WIB, lalu sekira pukul 23.00 WIB atau 24.00 WIB sudah tiba di Lampung, karena pesawat Malaysia ke Lampung nggak ada yang connect (pesawat langsung)," ungkap Salabi kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (3/9/2020).

Jenazah Puji Astuti, kata Salabi, akan dibawa ke Lampung menggunakan mobil jenazah dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Berdasarkan informasi yang Salabi terima, dari pihak keluarga setelah sampai di rumah duka, jenazah akan segera dimakamkan.

Almarhumah Puji Astuti, lanjut Salabi, akan terbang menggunakan pesawat Malaysia Air Lines dengan nomor penerbangan MH 723 pada Jumat, 4 September 2020, dari Kuala Lumpur menuju Jakarta, ETD/ETA 16.10-17.30 WIB.

"Fix besok (Jumat) tiket sudah siap, surat menyurat sudah siap tinggal menunggu pesawatnya ini jadwal keberangkatan," tutupnya.

Tanggapan Sekprov Lampung

Sebelumnya diberitakan, almarhumah Puji Astuti (49) warga Lingkungan 1 RT 9, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, yang meninggal di Malaysia, saat ini jenazahnya masih berada di negara tersebut.

Puji Astuti merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan status ilegal.

Almarhumah sempat mengalami sakit strok sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Menanggapi adanya warga Lampung yang meninggal di negeri seberang, Sekprov Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, jika ada tenaga kerja yang meninggal di luar negeri, hal tersebut tentunya akan ditangani oleh perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri.

"Itu kan ada kedutaan besar ada Atase yang menangani tenaga kerja, kami sedang menunggu konfirmasi jika memang jenazahnya nanti dikembalikan ke kampung halamannya, tentu nanti akan disambut oleh pemerintah daerah," kata Fahrizal kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (26/8/2020).

"Tetapi nanti, kalau jenazahnya masih di sana (Malaysia) menjadi tanggung jawab perwakilan Indonesia di negara tersebut," imbuh mantan Kepala Bappeda Lampung itu.

Sementara untuk waktu kapan jenazah akan dipulangkan ke kampung halaman, Fahrizal belum dapat memastikan.

"Iya kita tunggu kabarnya, ya," ujar Fahrizal.

Mengenai biaya kepulangan jenazah Puji Astuti, Fahrizal kembali menekankan, jika hal tersebut menjadi kewenangan dari pihak perwakilan Indonesia yang berada di Malaysia.

"Itu (biaya kepulangan) ditangani oleh pihak perwakilan Indonesia, oleh karena sebetulnya begini negara itu ada perwakilan luar negeri itu untuk memberi pelayanan, perlindungan, pada warga negara begitu, nggak ada masalah," pungkas Fahrizal Darminto.

Meninggal Dunia

Sebelumnya diberitakan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sedang sakit strok di Malaysia dikabarkan meninggal dunia.

Diketahui, PMI asal Bandar Lampung, Puji Astuti mengalami strok dan tak bisa pulang ke kampung halaman lantaran tidak memiliki biaya.

Warga Karang Jaya Lk 5 RT 010 kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang Bandar Lampung tersebut, merupakan PMI melalui jalur ilegal.

Lamsihar Sinaga, selaku pihak atau kerabat yang mengurus untuk kepulangan Puji Astuti mengatakan, jika Puji Astuti meninggal dunia pada Senin (24/8/2020) pukul 03.00 WIB.

Lamsihar mengatakan, sudah berupaya agar Puji Astuti yang sakit sebelumnya dapat kembali lagi ke Tanah Air dan bisa dirawat di rumah.

"Akan tetapi Tuhan berkehendak lain, semoga beliau ditempatkan Tuhan di surga, Amin, " ujar Lamsihar kepada Tribunlampung.co.id, Senin (24/8/2020).

Lamsihar mengatakan, Disnaker Lampung saat ini sedang berupaya agar jenazah Puji Astuti dapat dibawa pulang ke Lampung.

"Mohon bantuan dari kawan-kawan agar proses pemulangan bisa berjalan dengan lancar," tambahnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Ketenagakerjaan Lampung Eko Heru M mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya agar jenazah Puji Astuti dapat dibawa pulang ke Tanah Air.

"Iya, kami memang dapat kabar kemarin dari teman-teman media, dan kami juga langsung respon, saya berkoordinasi dengan BP2MI ingin mengetahui lebih jauh tentang identitas dari pada almarhumah Puji Astuti, ternyata memang benar menurut laporan dari keluarga."

"Tapi memang dia (Puji Astuti) berangkatnya melalui nonprosedural, kabar kemarin masih strok dan meninggal tadi pagi pukul 03.00 WIB," kata Eko, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2020).

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Disnaker memastikan, sedang berupaya melakukan koordinasi terkait dengan pemulangan Puji Astuti.

Sedangkan di sisi perlindungan, lanjut Eko, ada BP2MI.

Disnaker, terus Eko, akan menyiapkan segala sesuatu terkait kepulangan Puji Astuti seperti ambulans dan lainnya.

"Dan hal lainnya yang kita koordinasikan dengan pimpinan, tapi kita sudah upaya kita sudah membuat surat ke Pemprov, Gubernur juga udah dikasih tahu suratnya sudah dapat surat."

"Surat kematian dari desa juga sudah kita terima dengan benar bahwasanya itu adalah warga situ (Bandar Lampung)," ungkap Eko.

Sementara untuk lama waktu pemulangan jenazah Puji Astuti tersebut, Eko belum dapat memastikan.

Karena, menurut Eko, peraturan di luar negeri yang ketat, dan saat ini masih adanya pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.

Eko mengatakan, kepada pihak keluarga agar bersabar karena pemerintah juga ikut membantu dalam proses pemulangan Puji Astuti tersebut.

"Kami berupaya agar jenazah untuk dipulangkan," pungkas Eko. 

Tak Bisa Pulang

Sebelum meninggal, Puji Astuti sempat mengalami strok tiga hari belakang di Negeri Jiran Malaysia.

Puji Astuti tak bisa kembali ke Lampung lantaran terkendala biaya dan lain-lain.

Lamsihar Sinaga selaku tetangga Puji Astuti mengatakan, Puji Astuti bekerja di Malaysia melalui jalur ilegal atau tidak resmi, dan sudah bekerja di Malaysia selama kurang lebih tiga tahun.

"Memang berpindah-pindah tuannya lah gitu, tiga hari yang lalu dia ini stroke."

"Semenjak Covid-19 kan nggak kerja, baru sebulan ini dia kerja tapi stroke," ujar Lamsihar Sinaga kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (23/8/2020).

Lanjut Lamsihar Sinaga, Puji Astuti selama ini bekerja di Malaysia untuk menghidupi keluarga di Lampung.

Saat ini Puji Astuti yang sedang keadaan stroke dan berada di apartemen di Malaysia.

"Yang ngurusin TKI di sana gitu, mereka terbatas juga kemampuan mereka. Kemaren kan sempat saya tanya gimana kalau mau pulang, di sana cukup ketat juga paspor denda dan lain-lain, karena dia ilegal mereka nggak ada dana yang di sini untuk mengurus kepulangannya," jelas Lamsihar Sinaga.

Lamsihar Sinaga berharap Pemerintah Provinsi Lampung ataupun Disnaker Lampung dapat membantu untuk kepulangan warga Panjang tersebut.

"Sekarang posisi ibu ini nggak respon lagi nggak bisa ngomong lagi," tambahnya.

Lamsihar Sinaga mengatakan, Puji Astuti tinggal di Karang Anyar, Kelurahan Karang Maritim Panjang Kota Bandar Lampung.

Informasi yang dihimpun, alamat tempat tinggal saat ini Puji Astuti yaitu di Pangsapuri, Baiduri Blok F lantai 3 Tasik Kesuma, Semenyih Malaysia.

Sementara Sudi, rekan kerja Puji Astuti yang berada di Malaysia saat dihubungi Tribunlampung.co.id mengatakan, jika kondisi Puji Astuti saat ini tangan dan kakinya tidak bisa bergerak.

"Untuk kondisinya sekarang stroke dan darah tinggi, kaki yang sebelah kanan tak boleh (bisa) gerak tangan sebelah kanan pun tak boleh gerak," ujar Sudi melalui sambungan telepon.

Sudi juga mengatakan, jika dia sudah tiga hari tidak bekerja karena mengurus Puji.

Kondisi Sudi bersama rekan-rekannya yang lain sedang dalam kesulitan saat ini.

Selain itu ia juga mengatakan jika untuk makan saja kesulitan. Karena kondisinya yang sedang stroke tersebut.

"Dia sudah tiga hari sakit, makan tak dapat (bisa), air pun tak bisa masuk. Kami di sini minta bantuan dengan kawan-kawan media ataupun yang lainya karena kami di sini tak tahu mengurus-ngurus untuk kepulangan ibu Puji ke Indonesia, kami juga sedang dalam kesulitan," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved