Tribun Bandar Lampung

Cerita Milenial di Bandar Lampung soal Asyiknya Jadi Penyiar Radio

Berawal saat Midi diterima sebagai penyiar di radio Sonora Lampung pada tahun 2018.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Midi Fardyah Eka Soraya
Penyiar radio Sonora Midi Fardyah Eka Soraya. 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Profesi penyiar radio didominasi kaum milenial.

Midi Fardyah Eka Soraya adalah salah satunya.

Gadis kelahiran Bandar Lampung, 19 Juni 2000 itu mengatakan, ada keasyikan tersendiri menjadi seorang penyiar radio.

Selain lebih update dengan kabar terkini, ia bisa mengenal dengan banyak orang penting, artis, dan musisi.

"Aku tidak menyangka ternyata menjadi penyiar seasyik ini. Padahal awalnya aku menjadi penyiar hanya karena suka dengan public speaking dan suka ngomong. Lalu aku disarankan sama ibu untuk jadi penyiar," kata Midi, Sabtu (12/9/2020).

Berawal saat Midi diterima sebagai penyiar di radio Sonora Lampung pada tahun 2018.

Cerita Suka Duka Penyiar Radio di Bandar Lampung di Peringatan Hari Radio Nasional 2020

Langkah RCTI Gugat UU Penyiaran Berbuntut Panjang

Setelah diterima, Midi ditraining dahulu.

Midi banyak belajar mengenai station call, cara menyampaikan materi satu kalimat satu napas, haming, baca adlibs, serta opening dan closing setiap program acara yang ada di radio.

Kemudian masalah musik/lagu juga jadi hal yang diperhatikan karena Sonora Lampung harus jadi radio yang more than just hits. Lalu yang terakhir belajar ketika ada talkshow.

Hal sama dikatakan Nanda Adya. Ia juga merasakan asyiknya jadi penyiar.

Bahkan, ia mengaku sudah sejak kecil ingin menjadi seorang penyiar radio.

"Aku memang sudah ingin menjadi penyiar sejak masih kecil. Ketika itu aku sering mengkhayal jadi penyiar. Ditambah lagi aku suka ngomong, ngobrol, dan bertemu orang baru. Aku juga penasaran kok bisa penyiar bikin suasana jadi asyik padahal cuma dengar lewat radio," kata Nanda.

Gadis kelahiran Bandar Lampung, 2 Juli 2000 itu memulai kariernya sebagai penyiar pada 2018 di Sonora Lampung.

Di awala kariernya, Nanda mendapatkan pelatihan cara memberikan informasi yang baik tapi tetap asyik, cara mengolah vokal on air, pemilihan lagu sesuai tagline Sonora yakni “More Than Just Hits”, kemudian cara mengoperasikan tiga komputer selama siaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved