Pelepasliaran Burung di Bandar Lampung
BREAKING NEWS 986 Burung Kicau Dilepasliarkan di Tahura Wan Abdurrahman, Bandar Lampung
Sebanyak 986 ekor burung kicau berbagai jenis dilepasliarkan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman, Kemiling, Bandar Lampung, Minggu.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribulampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 986 ekor burung kicau berbagai jenis dilepasliarkan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman, Kemiling, Bandar Lampung, Minggu, 13 September 2020.
Dari total 986 ekor burung ini, terdiri dari 510 ekor Prenjak, 39 ekor Cipow, 68 ekor Pleci, 131 ekor Jalak, 44 ekor Sikatan, 90 ekor crocok, 7 ekor Cucak Biru, 30 ekor Ranting Jantan, 10 ekor Cucak Ijo, 12 ekor Jomin dan 6 ekor Conin.
Ratusan burung yang dilepasliarkan ini merupakan hasil pengamanan yang dilakukan oleh Polres Lampung Selatan, Balai Karantina Pertanian Bandar Lampung, BKSDA Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, dan FLIGHT Protecting Indonesia's Birds.
Ratusan burung yang dilindungi ini diamankan lantaran diangkut tidak disertai dengan Surat Angkutan Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SATS-DN).
Burung-burung ini diamankan di atas bus umum di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Sabtu, 13 September 2020 malam, yang mana burung tersebut dikirim dari Sumatera Selatan dengan tujuan Jakarta.
Kasi Perlindungan KSDAE Pemberdayaan Masyarakat UPTD KPHK Tahura Wan Abdurrahman, Bayu Askari, mengatakan pelepasliaran ini merupakan atas hasil kerjasama balai karantina Polres Lampung Selatan, Balai Karantina Pertanian Bandar Lampung, BKSDA Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, dan FLIGHT Protecting Indonesia's Birds.
"Dipilihnya Tahura sebagai pertimbangan BKSDA, yang mana tempat ini merupakan wilayah yang ideal bagi satwa burung," ungkap Bayu Askari, saat setelah pelepasan burung.
Tak hanya itu, Bayu Askari mengatakan Tahura Wan Abdul Rachman secara habitat sangat cocok untuk menjadi lokasi pelepasliaran satwa burung karena ketersediaan air dan pakan alami yg dibutuhkan burung.
"Apalagi di Tahura ada sistem perlindungan burung yang di tekuni oleh Flight," tutup Bayu Askari.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)