Penyerangan Terhadap Ulama
Sederet Fakta dan Kasus Penyerangan Ulama dan Masjid di Indonesia yang Diduga Dilakukan Orang Gila
dugaannya hampir sama, pelakuknya merupakan orang gila, termasuk kasus terbaru dialami ulama Syekh Ali Jaber saat mengikuti acara wisuda di Masjid Fal
Penulis: Romi Rinando | Editor: Romi Rinando
Saat itu, korban berusaha melawan dengan menendang pelaku.
Sejumlah jemaah yang melihat aksi itu langsung mengejar pelaku dan melindungi imam masjid tersebut.
Pelaku kemudian berhasil ditangkap oleh para jemaah.
Tak lama setelah itu, polisi datang ke lokasi kejadian dan membawa pelaku penyerangan ke Polsek Pekanbaru Kota.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya menyebutkan, antara pelaku dengan korban, yakni Yazid Umar Nasution (36), ternyata sudah saling mengenal.
Pelaku diketahui beberapa kali berkonsultasi dengan korban tentang permasalahan hidupnya.
"Namun, pelaku merasa tidak pernah mendapatkan solusi. Akhirnya diduga pelaku kecewa dan stres. Pelaku kemudian melakukan penusukan terhadap korban," ujar Nandang kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (24/7/2020).
Namun, polisi masih terus mendalami pengakuan pelaku. Polisi juga akan memeriksa kejiwaan pelaku.
2. HR Prawoto Pengurus Persis Pusat

Tribun Jabar/ Mega Nugraha
Pra rekontruksi kasus penganiayaan pengurus Persis Pusat, HR Prawoto (40) digelar di lokasi kejadian, Blok Sawah Kelurahan Cigondewah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, Jumat (2/2) dengan terduga pelaku Asep Maftuh (45), ?pria depresi?.
HR Prawoto dianiaya Asep Maftuh Kamis (1/2/2018) pagi. Asep sempat mengegedor-gedor dinding rumah HR Prawoto kemudian korban keluar. Namun, pelaku mengejar dan menganiaya Prawoto kemudian tewas.
Belakangan diketahui, Asep Maftuh mengalami gangguan jiwa. Ia sudah ditahan di Mapolrestabes Bandung dan akan diperiksa kondisi kejiwaaanya.
Dokter spesialis kesehatan jiwa RS Sartika Asih dr Leonny Widjadja mengatakan terduga pelaku penganiayaan pengurus Persis Pusat, HR Prawoto (40) yakni Asep Maftuh (45) diduga mengalami gangguan kepribadian.
"Hasil wawancara dengan sejumlah warga yang tinggal dekat serta keluarga menyebutkan yang bersangkutan seringkali mengamuk jika ada keinginan yang tidak dipenuhi. Prilakunya juga kurang waras. Pemeriksaan sementara diduga mengalami gangguan kepribadian," ujar Leonny di Mapolrestabes Bandung, Jumat (2/2/2018).