Penyerangan Terhadap Ulama

Sederet Fakta dan Kasus Penyerangan Ulama dan Masjid di Indonesia yang Diduga Dilakukan Orang Gila

dugaannya hampir sama, pelakuknya merupakan orang gila, termasuk kasus terbaru dialami ulama Syekh Ali Jaber saat mengikuti acara wisuda di Masjid Fal

Penulis: Romi Rinando | Editor: Romi Rinando
youtube/ Prendly TV
Kolase Syekh Ali Jaber dan pelaku penusukan 

Saat itu, korban berusaha melawan dengan menendang pelaku.

Sejumlah jemaah yang melihat aksi itu langsung mengejar pelaku dan melindungi imam masjid tersebut.

Pelaku kemudian berhasil ditangkap oleh para jemaah.

Tak lama setelah itu, polisi datang ke lokasi kejadian dan membawa pelaku penyerangan ke Polsek Pekanbaru Kota.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya menyebutkan, antara pelaku dengan korban, yakni Yazid Umar Nasution (36), ternyata sudah saling mengenal.

Pelaku diketahui beberapa kali berkonsultasi dengan korban tentang permasalahan hidupnya.

"Namun, pelaku merasa tidak pernah mendapatkan solusi. Akhirnya diduga pelaku kecewa dan stres. Pelaku kemudian melakukan penusukan terhadap korban," ujar Nandang kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (24/7/2020).

Namun, polisi masih terus mendalami pengakuan pelaku. Polisi juga akan memeriksa kejiwaan pelaku.

2. HR Prawoto Pengurus Persis Pusat

s

Tribun Jabar/ Mega Nugraha

Pra rekontruksi kasus penganiayaan pengurus Persis Pusat, HR Prawoto (40) digelar di lokasi kejadian, Blok Sawah Kelurahan Cigondewah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, Jumat (2/2) dengan terduga pelaku Asep Maftuh (45), ?pria depresi?. 

HR Prawoto dianiaya Asep Maftuh Kamis (1/2/2018) pagi. Asep ‎sempat mengegedor-gedor dinding rumah HR Prawoto kemudian korban keluar. Namun, pelaku mengejar dan menganiaya Prawoto kemudian tewas.

Belakangan diketahui, Asep Maftuh mengalami gangguan jiwa. Ia sudah ditahan di Mapolrestabes Bandung dan akan diperiksa kondisi kejiwaaanya.

 Dokter spesialis kesehatan jiwa RS Sartika Asih dr Leonny Widjadja mengatakan terduga pelaku penganiayaan‎ pengurus Persis Pusat, HR Prawoto (40) yakni Asep Maftuh (45) diduga mengalami gangguan kepribadian.

"Hasil wawancara dengan sejumlah warga yang tinggal dekat serta keluarga menyebutkan ‎yang bersangkutan seringkali mengamuk jika ada keinginan yang tidak dipenuhi. Prilakunya juga kurang waras. Pemeriksaan sementara diduga mengalami gangguan kepribadian," ujar Leonny di Mapolrestabes Bandung, Jumat (2/2/2018).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved