Berita Nasional

Sempat Tegang, KN Pulau Nipah-321 Berhasil Usir Kapal China dari Perairan Natuna

personel KN Pulau Nipah sempat bersitegang dengan kapal Coast Guard China melalui radio

Editor: wakos reza gautama
Dok Bakamla RI
Kapal Coast Guard China diusir dari perairan Natuna 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NATUNA - Ketegangan kembali terjadi di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Senin (14/9/2020).

Kali Kapal KN Pulau Nipah-321 milik Badan Keamanan Laut ( Bakamla) Republik Indonesia bersitegang dengan kapal coast guard China.

Kapal Coast Guard China itu dinilai sudah memasuki  wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin (14/9/2020).

Karena memasuki wilayah Indonesia, KN Pulau Nipah-321 mengusir kapal Coast Guard China itu. 

Dalam upaya pengusiran itu, personel KN Pulau Nipah sempat bersitegang dengan kapal China melalui radio karena saling menegaskan posisi dan klaim atas wilayah laut tersebut.

"Kapal Coast Guard China 5204 akhirnya bergerak keluar ZEE Indonesia dengan dibayang-bayangi KN Pulau Nipah-321 pada siang hari, Senin (14/9/2020) usai bersitegang melalui radio," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).

Diusir KN Nipah 321, Kapal Coast Guard China tak Mau Keluar dari Laut Natuna

Dana Bansos Subsidi Rehab Rumah Rp 15 Juta dari Pemerintah untuk Warga Siap Dicairkan

Untuk memastikan kapal China benar-benar keluar dari wilayah ZEE Indonesia, KN Pulau Nipah kemudian melakukan pengamatan bersama KRI Imam Bonjol-383.

KRI Imam Bonjol hadir ketika melaksanakan patroli untuk membantu kapal Bakamla pada jarak dua hingga tiga Nautical Mile (NM).

Kapal Coast Guard China berkeliaran di Laut Natuna Utara
Kapal Coast Guard China berkeliaran di Laut Natuna Utara (Dok Bakamla RI)

Setelah CCG 5204 hilang dari pandangan, KN Pulau Nipah 321 melanjutkan patroli di wilayah perbatasan ZEE Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi sekaligus secara konsisten sekaligus menunjukkan kehadirannya di ZEE Indonesia.

Wisnu mengatakan, Bakamla sebagai leading sector keamanan laut di masa damai terus pasang badan.

Sementara TNI AL dengan kapal perangnya selalu siaga mendukung bila diperlukan.

"Sinergitas Bakamla dan TNI/TNI AL sangat diperlukan untuk mengantisipasi strategy grey area yang mengedepankan kapal kapal non-kombatan dalam konflik wilayah laut," kata Wisnu.

Sebelumnya, Bakamla melalui kapal miliknya, KN Nipah-321, berupaya mengusir kapal coast guard China yang kedapatan berkeliaran di ZEE Indonesia.

 Upaya pengusiran oleh KN Nipah dilakukan saat sedang melaksanakan operasi cegah tangkal 2020 di wilayah zona maritim barat Bakamla.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved