Kesehatan
Cara Mencegah Hiperhidrosis atau Keringat Berlebih yang Bisa Menimbulkan Bau Tak Sedap
Hiperhidrosis biasanya terjadi di wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Hiperhidrosis adalah keringat berlebihan yang dialami sesoeorang.
Hiperhidrosis biasanya terjadi di wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
dr Desidera Husadani Sp.KK dari Rumah Sakit Imanuel Wayhalim mengatakan, hiperhidrosis membuat orang yang mengalaminya tidak merasa percaya diri.
Apalagi jika hiperhidrosisnya berasal dari kelenjar keringat apokrin, hiperhidrosisnya menimbulkan bau yang tidak sedap.
Bahkan baunya bisa menyengat.
Bagaimana cara mencegah hiperhidrosis?
• Mengalami Keringat Berlebih? Simak, Penjelasan Dokter dari RS Imanuel Bandar Lampung
• Kenali Gejala Happy Hypoxia Pada Pasien Covid-19
dr Desidera mengatakan dengan menjaga kebersihan tubuh berupa mandi sehari dua kali, dan menggunakan baju berbahan katun yang dapat menyerap keringat.
Tidak ada salahnya membawa baju ganti jika keringat mulai keluar banyak, supaya tidak seperti menggunakan baju basah atau tidak kering
Lalu gunakan antiprespirant.
Contohnya untuk ketiak, bisa menggunakan antiprespirant yang terdapat dalam deodoran.
Antiprespirant sebaiknya digunakan pada malam hari sebelum tidur, karena antiprespirant itu dapat bekerja lebih efektif.
Kalau mau menggunakan antiprespirant pada siang hari disarankan kulit dalam kondisi kering.
Kalau dalam kondisi berkeringat antiprespirant tidak akan bekerja optimal.
Kalau tidak bisa diatasi dengan antiprespirant, disarankan datang ke dokter kulit untuk melakukan botox atau operasi kecil.
Namun botox hanya bisa bertahan selama 6-8 bulan, setelah itu harus diulang lagi.
Sedangkan operasi kecil bisa permanen karena operasi itu untuk menghancurkan kelenjar keringat. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)