Kenali Gejala Happy Hypoxia Pada Pasien Covid-19
Happy Hypoxia belakangan ini mengejutkan dunia kedokteran, karena muncul pada pasien Covid-19
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Happy Hypoxia belakangan mengejutkan dunia kedokteran, karena muncul pada pasien Covid-19.
Bahkan kemunculannya sering tidak disadari pasien karena tidak adanya gejala sesak nafas, yang seharusnya dialami pasien happy hypoxia.
Gejala sesak nafas tersebut tidak dirasakan, dan tahu-tahu pasien tersebut meninggal dunia.
"Kenapa ada gejala sesak nafas? karena happy hypoxia adalah kekurangan oksigen dalam darah. Umumnya orang yang kekurangan oksigen mengalami sesak nafas," kata dr Iswandi Darwis dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Abdul Moeloek.
• Ikatan Dokter Indonesia: Vaksin Covid-19 Hanya Bertahan 6 Bulan
• Hubungan Seks Bervariasi Bisa Picu Gejala Herpes Genital
• Apa Itu Penyakit Asam Lampung, Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatan Asam Lambung Atau Gerd
• Gejala dan Cara Penanganan Covid-19 Pada Anak
Meski tidak mengalami gejala sesak nafas, namun ada gejala lain yang membuat seseorang dicurigai mengalami happy hypoxia.
Gejala tersebut diantaranya mengalami tanda seperti demam, batuk, diare, sakit tenggorokan, tidak enak badan, dan penciuman yang menurun.
"Gejala itu sudah pasti ada. Sebab tidak mungkin orang yang sehat dan tidak sakit apa-apa, tiba-tiba mengalami happy hypoxia," ujar dr Darwis.
Setelah mengalami gejala tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan oksigen, dengan menempelkan sebuah alat dijari.
Jika saturasinya dibawah 95 persen, berarti dipastikan dia mengalami happy hypoxia, karena saturasi oksigen normal diatas 95 persen. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)